

Menurut
Kepala Dukuh Mangir Lor bpk. Utarno pagelaran wayang kulit ini diselenggarakan
dalam rangka Mergi Dusun (Bersih Dusun) Mangir baik itu Dk. Mangir Lor, Dk.
Mangir Tengah dan Dk. Mangir Kidul dan syukuran Desa Sendangsari memiliki
Kepala Desa yang baru dari Dukuh Mangir Muh. Irwan Susanto, S.T. Harapannya
semoga dengan memiliki Kepala Desa yang baru dapat memajukan khususnya
Kebudayaan dan Pembangunan di Desa Sendangsari.
Sambutan
dari perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bantul Joko Nur Edi
Purnomo, bahwa saat ini Kab. Bantul telah memiliki 33 Desa Budaya dan 19 Desa
Wisata. Jogja harus selalu exis karena Jogja adalah Istimewa. Jogja mempunyai
Kebudayaan dan Kesenian termasuk di Dk Mangir ini yang ememiliki wisata
sejarah, kita harus selalu menjaga dan melestarikan Kebudayaan dan Kesenian
nenek moyang ini jangan sampai dimiliki oleh negara lain. Kemudian dilanjutkan
sambutan Bpk. Slamet Bagyo, SE, SIP. ketika memberikan sambutan berpesan kepada
para tamu yang hadir Mergi Dusun kebudayaan nenek moyang untuk mengharapkan keselamatan
dan harus diturunkan ke anak cucu, harapan Beliau semoga masyarakan Pedukuhan
Mangir dapat lebih maju dalam segala hal.
Pagelaran
Wayang Kulit dengan dalang Ki. Bambang Wisnu Nugroho dari Dk. Kunden
Sendangsari Pajangan mengambil lakon
“Wahyu Hidayat”. Pesan-pesan yang disampaikan dalam pagelaran wayang
kulit tersebut, seorang pemimpin harus merakyat. Kritik dan saran dari rakyat
harus didengarkan dan dicari solusi penyelesaiannya. Para wakil rakyat
diharapkan tidak menjelang pemilihan umum dan ada maunya saja sambang ke
masyarakat, dengarkan keluh kesah
rakyatnya.
Hingga
selesaianya pagelaran wayang kulit di Dk. Mangir Lor situasi dalam keadaan
kondusif aman. (Sihumas Pajangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar