Selasa, 02 September 2014

SEBELUM LAHIRNYA POLWAN



Pada masa pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia, tugas pengaturan keamanan diserahkan kepada DKN (Djawatan Kepolisian Negara). Kala itu DKN berada dibawah Perdana Menteri. Rintisan pembentukan polwan muncul ketika kebutuhan akan petugas-petugas untuk menangani wanita dan anak-anak di penampungan. Direkrutlah 25 orang pemudi yang berasal dari pegawai sipil kantor Karesidenan Malang.

Mereka diberikan pengetahuan dasar tentang kepolisian, namun status mereka tetaplah pegawai sipil dan tidak mengenakan pangkat kepolisian. Mereka hanya mengenakan seragam dan pangkat agen kepolisian, ketika harus menggeledah dan memeriksa tahanan wanita.

Sebagian nama yang tercatat menjadi agen ini antara lain Erlina, Sulistinah, Sri Mulyani, Sukarsih, Susantin, Cory Lumansik, Harsini, Suwardi, dan lainnya. Adanya 25 orang ini dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya pada kondisi kala itu, sehingga semakin menguatkan gagasan untuk membentuk adanya polwan, lahirlah 6 Polwan dari sekolah kepolisian di Bukittinggi Sumatera Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar