Polres Bantul menggelar latihan simulasi
dan latihan terpadu pengamanan Pemilu 2014 di halaman Stadion Sultan Agung
Bantul, Senin, 24 Februari 2014 pukul 08.00 Wib.
Latihan Simulasi ini bertujuan untuk
mengetahui kesiapan anggota dan peralatan dalam menghadapi semua permasalahan
yang mungkin timbul dalam tahapan pemilu. Latihan ini juga bertujuan untuk
memberikan bekal kepada personil untuk bertindak dilapangan sesuai prosedur"
kata Kapolres Bantul AKBP Surawan, SIK.
Simulasi diikuti ribuan personil
gabungan dari Polres Bantul, Polda DIY, Sat Brimobda DIY, Sat Pol PP Kab.
Bantul, Linmas dan lainya yang nantinya akan diterjunkan dalam pengamanan
Pemilu 2014. Simulasi juga dihadiri oleh Pejabat teras Polda DIY, Muspida
Bantul, para pejabat kab. Bantul, para perwira Polres Bantul, instansi terkait
dan para tamu undangan.
Latihan Simulasi
diawali dengan adanya laporan di Polres Bantul bahwa salah satu Parpol X akan mengadakan kampanye rapat umum di Alun
alun Kota Bantul pada tanggal 19 Maret 2014. Menerima laporan tersebut kemudian
Kapolres Bantul memerintahkan Kabag Ops
untuk menyusun kekuatan personil yang akan dilibatkan pengamanan kegiatan tersebut.
Pada hari H
nya massa menggunakan berbagai kendaraan melakukan konvoi datang dari segala
penjuru mengikuti kampanye rapat umum Parpol X di alun alun. Untuk menjaga
keamanan dan ketertiban, Kabag Ops menerjunkan personil Sabhara, Binmas, Intel
dan Lalulintas ke lapangan untuk mengamankan kampanye dan menjalankan tugas
sesuai fungsinya.
Pada saat
konvoi ada pejalan kaki terserempet sepeda motor salah satu peserta konvoi
sehingga pejalan kaki menderita luka ringan. Melihat kejadian tersebut petugas
langsung melakukan olah TKP dan membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan
pertolongan.
Dilain
tempat saat petugas Polsek melakukan patroli melihat sekolompok orang tidak
dikenal melakukan pengrusakan alat peraga Parpol A. Setelah melakukan
pengrusakan mereka melarikan diri. Selanjutnya petugas patroli mengimformasikan
kejadian tersebut beserta ciri ciri pelaku dengan HT ke seluruh jajaran. Karena
kesiapan petugas tidak lama kemudian pelaku pengrusakan berhasil diamankan dan
dilakukan pemeriksaan.
Sementara kampanye
rapat umum partai X di alun alun disertai dengan meneriakan yel yel dan berjalan
kurang tertib. Ditengah kerumunan massa, anggota Sabhara yang tengah bertugas
melihat salah satu simpatisan membawa senjata tajam. Selanjutnya diadakan koordinasi
dan penangkapan terhadap pelaku kemudian pelaku beserta barang bukti berupa
sajam dibawa ke Mapolres untuk diperiksa.
Selesai kampanye
rapat umum di alun alun terjadi tindak pidana curas yang dilakukan dua orang
yang berboncengan mengendarai Honda Vario terhadap seorang wanita yang
mengendarai mobil CRV hitam, korban ditembak dan pelaku berhasil melarikan diri
dengan membawa tas yang berisi uang. Kebetulan Kasat Reskrim melihat kejadian
tersebut dan memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap
pelaku dan pengamanan TKP. Laporan juga disampaikan ke Mapolres melalui HT
selanjutnya informasi disebarkan ke jajaran polres Bantul dan jajaran Progo
untuk dilakukan pencegatan. Petugas melakukan pencegatan dan pemeriksaan setiap
pengendara Honda Vario sesuai dengan ciri ciri pelaku. Akhirnya pelaku berhasil
ditangkap dan kemudian dibawa ke Mapolres untuk diadakan pemeriksaan.
Selanjutnya pada
hari Rabu tanggal 9 April 2014 jam 08.00 wib dilaksanakan pemungutan suara
secara serentak di seluruh wilayah Bantul. Para Kapolsek beserta anggotanya
mengadakan pengawalan kotak suara yang ada di wilayahnya masing masing untuk
mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan dan mengecek kesiapan anggotanya
yang bertugas di TPS.
Pada saat
pemungutan suara berjalan kurang lebih 50%, tampak 20 pemuda dengan mengunakan 10
unit sepeda motor meneriakan yel yel yang menentang pelaksanaan pemilu dan
mengganggu jalanya pemungutan suara di TPS X. Petugas Polri yang bertugas di
TPS tersebut segera melaporkan kejadian kepada Kapolsek Setempat. Selanjutnya Kapolsek
mendatangi TKP dan melakukan dialog dengan pimpinan kelompok pemuda tersebut
agar membubarkan diri. Namun karena mereka tidak membubarkan diri selanjutnya
dikirim bantuan pasukan Sabhara 1 SSK untuk melakukan Back Up di TPS tersebut
dan mengamankan kotak suara ke PPK dengan dikawal anggota Polsek.
Sesaat
kemudian Kapolres Bantul mendatangi TKP dan membujuk kepada kelompok pemuda
tersebut agar membubarkan diri, namun karena situasi semakin memanas maka dikirim
bantuan pasukan Dalmas 1 SSK untuk memback up TPS. Selanjutnya petugas dengan
menggunakan megapon menhimbau kepada massa untuk tidak bertindak anarkis. Namun
malah massa melakukan perlawanan dan mencaci maki petugas dan menuju gedung KPU
yang letaknya berdekatan dengan TPS tersebut.
Melihat itu
kapolres segera melaporkan ke Kapolda DIY dan memerintahkan pasukanya untuk melakukan
pemblokiran agar massa tidak dapat bergerak secara liar dan anarkis. Sementara itu
anggota binmas menghimbau kepada massa untuk tenang dan anggota Reskrim mengamankan
pelaku provokator.
Melihat penjagaan
di KPU sangat ketat maka massa meninggalkan tempat menuju KPUD Bantul untuk
berunjuk rasa. Namun Pasukan PHH Brimob lebih duluan tiba di gedung KPUD Bantul
untuk memback up pasukan yang ada di sana. Petugas mengadakan negosiasi
terhadap massa dan Tim Ransus yang
berada dibelakang pasukan memberikan pesan pesan kepolisian. Namun massa tidak
menghiraukan segala tindakan petugas dan menyerang petugas dengan batu.
Karena jumlah
massa semakin banyak yang berdatangan sehingga pasukan Dalmas melakukan lapis ganti
dari pasukan Dalmas awal dengan Dalmas Lanjut. Di dapat dari inteljen bahwa
unras disusupi provokator yang sengaja memprovokasi massa untuk mengganggu
jalanya pemilu. Massa semakin tidak menghiraukan himbauan tim negosiator dan
mencaci petugas, membakar ban dan melempari petugas serta gedung KPUD.
Karena massa
semakin beringas selanjutnya dilakukan lintas ganti dari pasukan Dalmas ke
pasukan PHH Brimob. Dan setelah diberikan himbauan apapun massa tidak mengubris
maka dilakukan penyemprotan air dengan kendaraan water canon serta didatangkan
anjing serta penembakan puru karet sehingga massa berhasil dibubarkan dalam
keadaan aman.
Setelah massa membubarkan diri kemudian diadakan sterilsasi oleh Tim Jihandak Gegana Polda DIY dan ditemukan Bom selanjutnya oleh Tim Jihandak Bom tersebut dijinakan kemudian dicerai beraikan ditempat yang aman.
Setelah massa membubarkan diri kemudian diadakan sterilsasi oleh Tim Jihandak Gegana Polda DIY dan ditemukan Bom selanjutnya oleh Tim Jihandak Bom tersebut dijinakan kemudian dicerai beraikan ditempat yang aman.
Kemudian oleh
Kapolres Bantul situasi dilaporkan kepada Kapolda DIY Situasi gedung KPUD kembali
dalam keadaan normal massa sudah membubarkan diri. Selanjutnya memerintahkan
kepada seluruh personil untuk konsulidasi pengecekan peralatan yang sudah
dilaksanakan. Dan beliau memberikan arahan seluruh personil yang terploting
melanjutkan pengamanan Pemilu dan pasukan Dalmas maupun PHH Brimob kembali ke
Mako.
Dalam simulasi
ini semua fungsi memerankan tugasnya masing masing sesuai Standar Operasional
Prosedur pengamanan Tahapan Pemilu. Diharapkan setelah diadakan latihan
simulasi ini para personil mengerti akan tugas dan tahapan tahapan dalam
melaksanakan pengamanan pemilu sehingga tidak terjadi pelanggaran dalam
pelaksanaanya.
Posting Komentar