Empat
koma dua juta (4,2) orang atau 2,2 % dari jumlah penduduk Indonesia terbukti
terkena barang berbahaya yaitu narkoba menurut hasil survei tahun 2011, yang terdiri
dari pengguna coba narkoba, teratur pakai maupun pecandu. Angka prevalensi
tersebut senakin meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya, namun masih
berada dibawah angka proyeksi prevalensi penyalahgunaan narkoba Tahun 2011
sebesar 2,23 %
Hal
tersebut disampaikan dalam sambutan Kepala Badan Narkoba Nasional DR. Anang
Iskandar, SH, MH. yang dibacakan oleh Ketua BNN DIY Budiarso, M Si. Pada acara
Peringatan Puncak Hari Narkotika Internasional (HANI) DIY berlangsung di
Pendopo Parasamya Komplek Pemda Bantul, Kamis (26/6).
Anang
menambahkan berdasar hal tersebut diatas, terdapat beberapa permasalahan yang
perlu mendapat perhatian kita bersama. Pertama tentang pemulihan terhadap
pengguna narkoba, sampai saat ini pelayanan rehabilitasi medis maupun sosial di
Indonesia masih sangat terbatas, sementara jumlah pengguna narkoba yang
mengalami ketergantungan sangat besar, padahal mereka sangat membutuhkan
pertolongan.
Permasalahan
kedua adalah peredaran gelap dalam kurun waktu 4 tahun terahir telah terungkap
kasus kejahatan narkoba, para tersangka dan barang buktinya yang cukup besar,
namun angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan jumlah narkoba ilegal
yang beredar di masyarakat.
Oleh
karena itu upaya penegakan hukum harus lebih diintensifkan dan diintegrasikan
dengan upaya pemulihan dan pencegahan. Hal ini selaras dengan tujuan UU No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika yang secara eksplisit tercantum dalam pasal 4.
terang Anang.
Kami
mengajak para hadirin, tambahnya, mari kita merubah pandangan terhadap pengguna
narkoba bukan lagi sebagai penjahat namun sebagai korban yang butuh penanganan
serius. Peran kontribusi masyarakat juga sangat penting dalam upayanya mencegah
dan menyelamatkan mereka mulai dengan membangun budaya saling asah, asih dan
asuh dalam keluarga sebagai upaya untuk mencegah dan menyelamatkan pengguna
narkoba secara nasional.
Sementara
sambuatn Gubernur DIY yang dibacakan oleh Asisten pemerintahan Dan
Kesejahteraaan Rakyat Setda DIY Drs. Sulistiyono, SH, CN, M Si. diantaranya
mengatakana bahwa menurut data BNN Tahun 2013 menyebutkan jumlah pengguna
narkoba di DIY terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2014
terdapat sebanyak 57.483 orang naik menjadi 68.980 orsng pada Tahun 2008 dan
naik lagi menjadi 69.700 orang di tahun 2012, sedng Tahun 2013 sudah menembus
angka 87.432 orang.
Peningkatan
pengguna narkoba di DFIY tersebut tentu nsaja turut menyumbang peningkatan
jumlah pengguna narkoba secara nasional. Bahkan DIY masuk pravalensi pengguna
narkoba urutan ke 5 besar di Indonesia terang Gubernur.
Dalam
proyeksi 2011-2915 berdasar kenaikan 0,12 % pertahun dari penelitian 2008-2011
diprediksikan bahwa pada tahun 2014 pengguna narkoba DIY bisa mencapai 97.432
orang dan pada tahun 2015 bisa mencapai 109.675 orang atau 3,37 persen dari
jumlah penduduk DIY.
Kondisi
tersebut , tambah Gubernur sangat mengkhawatirkan, karena penyalahgunaan
narkoba di DIY mayoritas generasi muda, pelajar dan mahasiswa sebagai kelompok
yang paling rentan. Maka strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan
kapasitas kelembagaan lintas bidang terkait serta kapasitas aparatnya.
Sementara kesadaran dan peran serta masyarakat juga harus dioptimalkan untuk
memberantas narkoba.
Pada
kesempatan tersebut dilakukan pula ikrar untuk memerangi dan tidak lagi memakai
narkoba oleh BNK Kecamatan Kasihan dan pelajar dengan dipimpin oleh Habib salah
satu mantan pengguna narkoba dari Bantul. Diserahkan pula pada saat itu
penghargaan kepada para pemenang lomba diantaranya penyuluh narkoba, stand up
comedy dan poster bertemakan memerangi narkoba untuk anak SMP dan SMA/K berupa
tropi dan piagam.
Sedangkan
untuk lomba kampung bebas narkoba peringkat I Dusun Plesedan Srimulyo Piyungan,
II Dusun Code Trirenggo, III Dusun Dukuh Imogiri, IV Mayungan I Murtigading dan
peringkat V Dusun Busuran Donotirto Kretek mendapat tropi dan uang pembinaan
masing-masing sebesar Rp. 20 juta. (Sit)
Posting Komentar