Sebuah
fenomena yang khas setiap tahun dari masyarakat Indonesia adalah tradisi mudik
ketika akan merayakan Hari Raya Idul Fitri, setelah satu bulan menjalankan
Ibadan puasa.
Mudik
merupakan suatu mobilitas untuk kembali ke kampung halaman, bertemu dan
berkumpul dengan orang tua, keluarga dan sanak saudara. Baik yang berada di
negara lain, di pulau lain, di Kota lain akan berupaya kembali untuk berkumpul
dimana keluarga besarnya berada.
Kemacetan
dan hambatan selama menempuh perjalanan akan dilalui, seolah -olah semua
kendala dalam perjalanan adalah menjadi ragam indahnya mudik untuk sampai ke
kampung halaman. Sebuah pemandangan yang sulit kita temukan pada tradisi masyarakat
di negara lain.
Kampung
halaman, orang tua dan keluarga besar, adalah magnet yang cukup besar menarik
para perantau untuk kembali bersatu dan bersama merayakan Idul Fitri guna
berbagi kebahagiaan.
Kondisi ini
secara tidak langsung dapat menjadi sebuah Rekonsiliasi informal, apabila
sebelumnya Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih harus berbeda pilihan
dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Sejak diselenggarakan Pemilu
Legislatif dan Pilpres, dengan tahapan - tahapannya, secara langsung maupun
tidak langsung telah menggiring masyarakat pemilik hak suara untuk memposisikan
diri pada kelompok yang berbeda sesuai dengan aspirasi dan idealismenya.
Nuansa Idul
Fitri, berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman dan kesempatan untuk
bersilaturrahim, akan mengikis perbedaan yang sebelumnya pernah ada.
Kita semua
berharap semoga momen Hari Raya Idul Fitri ini dapat menjadi media untuk
mempercepat terjadinya rekonsiliasi Nasional guna mewujudkan kondisi masyarakat
yang tetap rukun dan damai.
Selanjutnya,
Segenap Staf Subbag Humas Polres Bantul mengucapkan "SELAMAT HARI RAYA
IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN", kepada seluruh umat Islam di
wilayah Bantul.
Posting Komentar