Kapolsek
Pajangan AKP Riwanta menghadiri acara bedah buku “Menata yang Terserak” yang
ditulis oleh bapak Prof. Dr.Phil.H.M. Nur Kholis Setiawan, MA bertempat di
Pondok Pesantren Al Imdad II dusun Kedung Guwosari Pajangan Kab. Bantul, Jumat,
24 April 2015 jam 09.30 Wib.
Selain
Kapolsek pajangan Acara juga dihadiri oleh Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis
Setiawan, MA Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama RI, Prof. Dr. Nizar
Ali Kakanwil Kementerian Agama DIY, Bpk. Sunarto, SH., MM Asisten Administrasi
Umum mewakili Bupati Bantul, KH. Dr. Drs. Abdus Syakur, M. Ag Pimpinan dan
Pengasuh Ponpes Al Imdad, Kabid. Pendidikan Madrasah Jambi, Ahmad Fauzi Kasi Sarpras
Kemenag DIY, Dra. Sri Kayatun Camat Pajangan, para Pengawas Madrasah DIY, para
Kepala Madrasah DIY dan ± 350 tamu undanan. Acara tersebut dimoderatori oleh
Ibu Anita Setyawuni S.Pd, M.Pd
Bpk.
Sunarto, SH., MM Asisten Administrasi Umum mewakili Bupati Bantul dalam
sambutannya menharapkan dengan bedah buku ini nantinya para Kepala Madrasah
pulang bisa membawa manfaat untuk kemajuan Kab. Bantul dan DI. Yogyakarta.
Moderator
acara Ibu Anita Setyawuni S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa Prof. Dr. Phil. H. M.
Nur Kholis Setiawan, MA sesuai biodatanya berasal dari Kebumen dan Beliau
mendapat gelar Profesor sebelum berusia 40 Tahun serta pada usia 42 Tahun Beliau menjadi
Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama RI.
Prof. Dr.
Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA menyampaikan bahwa kegiatan bedah buku ini
merupakan silaturokhim kita dan yang perlu diluruskan bukan untuk jualan buku.
Ide menuangkan pikiran dalam buku ini “Akademisi di Pusaran Birokrasi Menata
Yang terserak” diilhami oleh pengalamannya ketika menjabat di Litbang
(Penelitian dan pengembangan) hingga menjadi Direktur Pendidikan Madrasah
Kementrian Agama RI untuk membenahi Madrasah-Madrasah di Indonesia agar tidak
tersangkut permasalahan Hukum.
Menurutnya
ada 5 kunci permasalahan di Direktorat Madrasah. Pertama persoalan bansos (bantuan
sosial) sangat krusial dan berpotensi menimbulkan masalah karena Madrasah di
Indonesia 91 % adalah milik masyarakat dan 9 % milik Pemerintah, jumlah RA, MI,
MTs dan MA di Indonesia 75.817 dari data 2014. Jumlah RA 27.215 seratus persen
luar negeri, dari 23.113 MI hanya 1.686 yang negeri, dari 17.118 MTs hanya
1.437 yang negeri dan dari 7.919 MA hanya 759 yang negeri sehingga Direktorat
Pendidikan Madrasah berurusan dengan mitra kerja berupa masyarakat.
Kemudian
permasalahan PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Madrasah beserta
sertifikasinya, guru Madrasah di Indoneisa berjumlah ± 1.115.000, 135 ribu
sudah PNS, 814 ribu yang sudah mempunyai NUPTK (Nomor Unik PTK) untuk mendapat
NRG (Nomor Registrasi Guru) dan 200 ribu lebih masih mengurus NUPTK. Kemudian
permasalahan BOS, permasalahan sarana dan prasarana dan permalsahan antar
Kelembagaan.
Ia
menambahkan bahwa Pesantren yang mempunyai sekolah Madrasah adalah lembaga
pendidikan yang unik dan tidak bisa menolak murid sehingga perlu diperhatikan
untuk pembenahan.
Yang ada
dibuku itu lebih banyak dari hati ke hati, bicara tentang kelembagaan, lintas
Kementrian. Ia mengatakan sentuhlah dengan
hatinya sesuai cara-cara Kyai kemudian baru surat menyusul. Dengan komunikasi
ala Pesantren kita sentuh hatinya sehingga saat ini dampaknya luar biasa.
Permasalahan dana Ia berusaha mencarikan kepada instansi lain dengan tidak menyalahi peraturan yang berlaku
dalam bentuk kemitraan dengan Pemerintah daerah dan Provinsi seperti proyek
pelaksanaan MAN IC (Insan Cendika) di 20 titik di Indonesia.
Ia memohon
agar disampaikan ke guru-guru madrsah bahwa pihaknya tidak kurang
berargumentasi, diplomasi dan diaolog dengan Kementrian Keuangan tentang
perubahan akun 521219, belanja Negara ini disesuaikan dengan kebutuhan dan alat
bukti yang sudah diberikan oleh Madrasah.
Madrasah
perlu dilatih untuk bikin rencana pelaksanaan, sudah belanja dengan bukti
kuitansi, untuk honor dengan SK, bukti-buktinya ini diajukan ke Kemanag
Provinsi untuk pencairannya. Usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi
permasalahan mulai dari bansos, PTK, BOS, Sarpras dan Kelembagaan sudah tertata
sedemikian rupa maka mudah-mudahan apapun yang kita alami sekarang ini yang
sangat penting untuk pengembangan Madrasah ke depan. Terakhir Ia mengajak untuk
bersama-sama mengurusi Madrasah dengan Keikhlasan karena yakinlah ketika dalam
berpartisipasi tersebut, kita melakukan amal Jariah untuk melahirkan
kader-kader muslm Indonesia yang lebih baik.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab antara tamu undangan dengan Prof. Dr.
Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian
Agama RI, saran dan masukkan banyak disampaikan para penanya. Hingga
berakhirnya acara bedah buku tersebut
situasi dalam keadaan aman kondusif dengan pengamanan oleh Personil Polsek
Pajangan. (Sihumas Sek Pajangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar