Sabtu, 24 Oktober 2015

TRUK PASIR DILARANG LEWAT GEJLIG PITU



Beberapa minggu terakhir semakin banyak truk pengangkut pasir yang melewati Pasar Celep. Truk-truk pengangkut pasir yang  mengambil pasir dari Kali Progo, Srandakan itu terpaksa lewat Pasar Celep karena rute yang biasanya dilewati tidak diperbolehkan lagi oleh warga.

Biasanya truk-truk itu melewati Srandakan lalu ke timur sampai perempatan Gejlik Pitu, terus ke utara. Berpuluh-puluh truk setiap hari melewati jalan yang halus namun cukup sempit itu. Warga di sekitar Gejlig Pitu sekarang memasang spanduk berupa larangan truk pasir untuk melintasi wilayah tersebut. Keinginan warga bisa dimengerti karena puluhan truk yang melewati jalan itu tentu akan mempercepat kerusakan jalan.

"Sekarang beralih lewat selatan. Warga di sebelah selatan pun mulai resah," kata Sekretaris Camat Sanden, Rudy Suharto, SIP, M.Si (23 Oktober 2015)

Jalur selatan yang dimaksud adalah lewat perempatan sebelah selatan Kantor Kecamatan Sanden sampai Pasar Celep. Selama ini jalan berkelak-kelok sepanjang 3 km itu jarang dilewati truk, hingga kondisinya lebih mulus dibandingkan jalan antara perempatan Nggumulan ke timur sampai  Jalan Samas. Rute Nggumulan sampai ke Jalan Samas kondisi jalannya sering rusak parah karena sering dilewati truk pasir.

Jika tidak diantisipasi, jalan sebelah selatan pun, bukan tidak mungkiin akan seperti yang sebelah utara. Tentu saja selain mengurangi kenyamanan pengguna jalan, juga berpotensi menimbulkan kecelakaan. (Sihumas Polsek Sanden)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar