Ditengah
suasana menunggu hasil rekapitulasi suara secara nasional Pilpres 2014, kita
turut berduka dengan adanya kabar pesawat udara MH 17 yang membawa penumpang
berjumlah 298 orang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur jatuh di wilayah Ukraina
pada tanggal 17 Juli 2014. Semua penumpang tewas dalam peristiwa tersebut,
termasuk 12 orang penumpang kemungkinan berkewarganegaraan Indonesia. Informasi
yang berkembang, jatuhnya pesawat milik salah satu maskapai penerbangan
Malaysia tersebut diduga karena ditembak.
Apapun yang
menyebabkan jatuhnya pesawat tersebut, adanya daftar penumpang WNI yang menjadi
Korban di pesawat MH 17 tersebut menuntut Polri untuk turut serta melibatkan
diri dalam proses investigasi dan identifikasi korban.
Tim Disaster
Victim Identification (DVI) milik Polri bersama dengan bantuan Kementerian Luar
Negeri telah pro aktif melakukan pengambilan sampel darah keluarga korban guna
dicocokkan dengan korban yang ditemukan disekitar tempat kejadian jatuhnya
pesawat MH 17 tersebut. Proses identifikasi ini perlu dilakukan untuk berbagai
kepentingan, selain untuk mencocokkan antara jumlah korban yang ada di dalam
manifest penerbangan, juga untuk kepentingan administrasi ketika akan melakukan
evakuasi ke negara mana jenazah korban tersebut akan dibawa.
Di samping
itu juga, proses investigasi secara menyeluruh terhadap jatuhnya pesawat
tersebut tentu memerlukan hasil identifikasi dari Tim DVI tersebut.
Satu hal
yang masih menjadi masalah dalam proses identifikasi dan investigasi jatuhnya
pesawat tersebut adalah wilayah dimana puing - puing pesawat MH 17 ditemukan
merupakan zona berbahaya yang menjadi wilayah konflik antara Pemerintah Ukraina
dengan pihak pemberontak pro Rusia.
Kita semua
berdoa semoga proses investigasi dan identifikasi terhadap pesawat MH 17
tersebut dapat berjalan dengan lancar guna memberikan kepastian informasi
kepada publik.
Posting Komentar