Bupati Bantul sebagai Inspektur Upacara |
Kapolres Bantul mengikuti upacara sumpah pemuda dengan khidmat |
Kabag Ops Polres Bantul Kompol Tb. M. Faisal R, SIK, MH memimpin
personil gabungan Polres Bantul beserta jajaranya sebanyak 235 personil melaksanakan
pengamanan upacara adalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke 84 dan sekaligus pemecahan rekor MURI pengucapan ikrar
anti tawuran dalam bahasa jawa (panembromo) oleh kurang lebih 17.000 siswa siswa
setingkat SLTA dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul yang digelar di
Lapangan Stadion Sultan Agung Bantul, Senin, 29 Oktober 2012. Adapun tema
kegiatan ini adalah “Dengan Sumpah Pemuda Kita Mantapkan Kemandirian,
Kreatifitas Dan Indentitas Kebangsaan menuju Komunitas Asean 2015”. Inspektur upacara adalah Bupati Bantul Ibu Sri
Suryawidati, adapun yang hadir dalam upacara ini adalah Muspida Bantul, Para
anggota Forkopinda Kab. Bantul, Ketua umum dewan pendidikan Kab. Bantul, Para
Rektor sekabupaten Bantul, Kepala SKPD sekabupaten Bantul, Pimpinan media masa,
CEO Muncul Group, Pimpinan Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI), Muspika sekab.
Bantul, Pengawas dan kepala sekolah SMA/SMK/MA sekab. Bantul dan para tokoh
masyarakat.
Sebelum membacakan sambutan Menteri Negara Pemuda dan
Olah Raga Republik Indonesia, Bupati Bantul menyampaikan bahwa Jika 84 tahun
yang lalu, dari konggres pemuda 1928 para pemuda mencetuskan ikrar yang
menorehkan 3 inti gagasan perekrat bangsa, yakni satu nusa, satu bangsa dan satu
bahasa indonesia, maka melalui momentum ini marilah kita tunjukan kepada
indonesia bahkan dunia bahwa pelajar kabupaten Bantul pada hari ini bersama
sama menorehkan tinta sejarah bahwa para Siswa adalah “Generasi Yang Cinta
Damai, Generasi yang Anti Tawuran, Ajak Bupati Bantul.
Piagam MURI telah diterima Bupati Bantul (kiri) |
Setelah rangkain upacara selesai dilaksanakan Penembromo
serempak membacakan ikrar anti-tawuran menggunakan bahasa Jawa dan sekaligus
memecahkan rekor muri yaitu panembrono pemuda – pelajar terbanyak . Piagam muri
diserahkan oleh manager Muri Sri Widayati kepada Bupati Bantul yang tercatat
dalam rekor muri nomor 5660.
Rekor ini sekaligus melengkapi rekor MURI sebelumnya yang
pernah dipecahkan oleh masyarakat Bantul, di antaranya 1. Geplak terbesar pada
bulan Agustus 2002, 2. Padasan Agung terbesar tahun 2003, 3. Caping terbesar
tahun 2005, 4. Replika Gong terbesar bulan Agustus 2008, 5. Senam Paud
terbanyak bulan juli 2009, 6. Peyek Tumpuk terbesar bulan Agustus 2009, 7.
Membatik dengan peserta terbanyak bulan Maret 2010 dan 8. Memasak Tonseng
dengan peserta terbanyak yaitu 2500 peserta bulan oktober 2012.
Setelah seluruh kegiatan selesai peserta upacara kembali
ke sekolahnya masing masing dengan didampingi petugas, situasi aman dan tertib.
Posting Komentar