Bermacam
budaya jawa masih dilestarikan diantaranya "bersih desa (merti
dusun)". Tradisi warga khususnya suku jawa tidak pernah tergeser adanya
budaya modern yang sedang berkembang saat ini. Tradisi turun temurun suku jawa
mempunyai maksud dan tujuan untuk meminta keselamatan, kesehatan, kemudahan dan
kemurahan usaha pertanian & perdagangan serta dijauhkan dari marabahaya.
Giat merti
dusun yang laksanakan sejak pagi hari minggu tanggal 18 Mei 2014 mulai jam :
08.00 wib di Desa Jagalan Banguntapan diawali dengan kirab budaya. Kirab dengan
mengusung gunungan berbagai hasil pertanian di kawal oleh pasukan kerajaan. Dan
untuk peserta kirab menggunakan busana jawa termasuk jajaran muspika
banguntapan, Kapolsek Banguntapan kompol Sudarsono diantaranya juga memakai
busana jawa dalam mengikuti kirab. Kirab berangkat dari Balai Desa Jagalan dan
berakhir di komplek makam raja panembahan senopati jagalan banguntapan. Sekira
jam : 12.00 wib kirab selesai dan akan dilanjutkan tradisi selanjutnya.
Selesai giat
kirab untuk sore harinya tanggal yang sama mulai jam : 16.00 wib dilanjutkan
dengan "menguras air sendang selirang" di komplek makam raja jagalan.
Yang mana oleh sebagaian besar masyarakat air kurasan sendang selirang diyakini
membawa berkah. Warga sangat antusias memperebutkan air kurasan sendang. Dan
giat menguras air sendang berakhir jam : 18.00 wib dalam situasi aman kondusif.
Puncak dari
tradisi merti dusun pada malam harinya dengan pagelaran wayang kulit dengab
lakon tertentu. Tradisi merti dusun ini akan tetap lestarikan setahun sekali
karena selain untuk keyakinan warga jogja sendiri juga dapat menarik wisatawan.
(Sihumas Banguntapan)
Posting Komentar