Kepolisian
Resor Bantul mengamankan sopir truk yang menabrak rumah milik mantan Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Tustiyani di kawasan Jalan
Parangtritis, Kecamatan Kretek pada Jumat (15/8/2014) dini hari.
“Sopir
beserta kernet truk kini telah diamankan di Mapolres Bantul untuk dimintai
keterangan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bantul, AKP
Endar Isniyanto saat dihubungi, Jumat (15/8/2014).
Menurut dia,
dari hasil pemeriksaan, diketahui truk bernomor polisi AB 8025 ME tersebut
dikemudikan Maryanto, 30, warga Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, bersama
kernetnya, Agil Bagus T, 23, warga Semin Gunung Kidul, DIY.
“Dari hasil
pemeriksaan, kondisi sopir terindikasi dalam pengaruh minuman beralkohol,
sehingga tidak mampu mengendalikan laju kendaraan,” katanya.
Berdasarkan
pengakuan sopir truk tersebut, sebelum peristiwa itu terjadi, mereka usai
mencari hiburan dan akan menuju ke Pandak Bantul, untuk mengambil pasir. Namun
saat belok di Jalan Parangtritis menuju utara justru menabrak teras rumah. Atas
peristiwa tersebut, kata dia pengemudi dikenai pelanggaran pasal 310 Undang
Undang (UU) Nomor 22 tahun 2009 tentang kelalaian dalam berkendara.
Sementara
itu, pemilik rumah Tustiyani mengatakan akibat peristiwa yang terjadi pukul
02.30 WIB tersebut, teras rumah ambruk dan sejumlah perabotan mebel rusak.
“Tapi
syukurlah keluarga kami selamat semua, hanya ada empat orang tamu hotel yang
luka-luka di kaki,” katanya yang rumahnya tersebut terdapat rumah makan dan
sebuah Hotel.
Menurut dia,
truk tersebut berasal dari kawasan Pantai Parangkusumo yang melaju menuju Jalan
Parangtritis. Namun saat berbelok ke arah utara, truk justru keluar dari badan
jalan dan langsung menabrak teras rumah miliknya.
Dari
kejadian tersebut, empat orang tamu hotel yang menderita luka di kaki, dua di
antaranya masih dirawat di rumah sakit, sementara pihaknya menaksir kerugian
akibat kerusakan teras rumah sebesar Rp15 juta.
“Bangunan
dan perabotan mebel meja kursi sih tidak terlalu masalah, tapi burung milik
bapak ada 12 ekor hilang semua karena sangkar di depan rusak, padahal
mahal-mahal semua,” katanya. (Harjo)
Posting Komentar