Bertempat di
Pondok Pesantren Al Imdad dusun Kedung Guwosari Pajangan Bantul telah digelar pengajian
bersama KH. Hasyim Muzadi, Rabu 19 November 2014 jam 20.00 Wib.
Hadir dalam
acara tersebut KH. Hasyim Muzadi, Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati, KH. Dr.
Drs. Abdul Syakur, M. Ag (Pimpinan dan Pengasuh Ponpes Al Imdad), KH. Najib
Abdul Qodir, KH. Hafit Abdul Qodir, KH. Kholik Syifa (Ketua MUI Kab. Bantul),
KH. Abdul Qodir Munawir, KH. Ahmad Murod, KH. Murtadho, KH. Dr. Athobari, Hj.
Aisyah Human Bajuri, Pengurus Nahdlothul Ulama (NU) Pajangan, Bantul dan DIY,
Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun, Sekcam Pajangan Bambang yuliono, SE, Danramil
Pajangan Kapten Waluyo, Kepala KUA Pajangan Asrori, SH, Lurah Guwosari H. Muh.
Suharto dan Lurah Sendangsari Muh. Irwan Susanto, ST, orang tua/wali santri
Khotmil Qur’an, tamu undangan dan jamaah ± 10.000 orang.
Acara
diawali dengan Khotmil Quran Ponpes Al Imdad santri laki-laki berjumlah 55
orang dan santri perempuan berjumlah 98 orang. Doa Khotmil Qur’an dipimpin oleh
Hj. Aisyiah Human Bajuri. Pemberian Ijazah untuk santri laki-laki oleh KH.
Ahmad Murod dan untuk santri perempuan olah Hj. Aisyiah Human Bajuri dan Nyai
Kuni Khumairo’.
Menginjak
acara Inti dimulai dngan membacakan ayat Suci AL Qur’an dan dilanjutkan dengan
membaca Tahlil dan Doa yang dipimpin oleh KH. Najib Abdul Qodir.
KH. Dr. Drs.
Abdul Syakur, M. Ag pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Imdad
dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pengajian KH. Hasyim Muzadi di
Pondok pesantrennya dilaksanakan dalam rangka tasyakuran Khotmil Qur’an
santrinya yang berjumlah 153 orang (laki-laki 55 dan perempuan 98) dan
peringatan Haul ke 19 alm. Almagfulah KH. Human Bajuri pendiri pondok Pesantren
Al Imdad.
Dalam pengajian
ini diharapkan Doa untuk para Santri yang Khotmil Qur’an agar menjadi anak yang
sholeh dan sholeha serta bermanfaat bagi agama, bangsa, negara dan masyarakat
Indonesia dan mohon doa untuk Alm. Almagfulah KH. Human Bajuri mendapat tempat
yang layak dan kesempurnaan disisi Alloh SWT.
Perkembangan
Pesantren Al Imdad sejak tahun 1996 mengalami kemajuan santri di Ponpes Al
Imdad dari jumlah 10 orang dan saat ini mencapai jumlah 300 orang sehingga Al
Imdad mengembangkan Pondoknya ke dusun Kedung Guwosari Pajangan Bantul.
Al Imdad
menyiapkan generasi yang bermanfaat sebagai penerus perjuangan Bangsa
Indonesia. Banyak prestasi dari Santri Al Imdad yang mendapatkan juara baik
perlombaan ditingkat Kab. Bantul hingga Nasional meskipun keadaan Pondok
Pesantrennya sederhana. Al Imdad juga tidak pernah menolak santri dari kalangan
kurang mampu.
Kemudian
dilanjutkan dengan sambutan dari bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati. Dalam
sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang Kepada KH. Hasyim Muzadi di Kab.
Bantul. Beliau memberi apresiasi kepada pimpinan ponpes Al Imdad dalam
memajukan Pondoknya dan menyiapkan generasi penerus yang bermanfaat untuk
agama, bangsa dan negara Indonesia. Mari pada kesempatan ini kita semua
mendoakan alm. Almagfulah KH. Human Bajuri pendiri Ponpes. Al Imdad, ajaknya.
KH.
Hasyim Muzadi dalam tausiahnya mengajak
kepada seluruh jamaah yang hadir untuk mendoakan alm. Almagfulah KH. Human
Bajuri dan mendoakan kepada para santri Khotmil Qur’an agar menjadi anak yang
sholeh dan sholehah, bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara Indonesia. Apa
yang kita terima aalah apa yang kita perbuat. Umat Islam harus belajar untuk
mencari Ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan.
Setelah
memiliki Imu umat Islam harus memanfaatkan Ilmunya di jalan Allah SWT sehingga
dapat bermanfaat dan menjadi pelita dan pencerah untuk masyarakat Indonesia.
Orang yang mempunyai ilmu harus menghindari scientific crime (kejahatan ilmu
pengetahuan), untuk itu manusia dalam mencari ilmu harus didasari dengan Iman
dan akhlak yang baik.
Orang yang
mengamalkan ilmunya dijalan Allah SWT nantinya akan dibukakan tambahan ilmu
oleh Allah SWT.Ia juga menyampaikan sejarah masuknya Islam di Indonesia melalui
syiar Wali Songo. Orang-orang Hindu Budha saat itu masuk Islam tanpa perang,
para Ulama membawa agama Islam sebagai agama yang Rohmantan lilngalamin.
Menurutnya
dunia Islam saat ini merupakan dunia Islam yang tersuram diseluruh dunia,
sesama Islam saling berperang dan mengakibatkan korban jiwa yang banyak seperti
di Suriah 200 ribu lebih umat Islam meninggal untuk itu kita harus memahami
cara memahami Islam, cara memperjuangkan Islam dan cara menyampaikan Islam
kepada umat.
Perkembangan
Islam di Indonesia sangat berbeda dengan perkembangan Islam di negara
Palestina. Mazab Imam Syafi’i di Indonesia berkembang sangat pesat, hukum kecil
apabila harus berubah karena kondisi maka akan disesuaikan, apa yang tidak ada
di Alqur’an dan Al Sunnah dikembalikan kepada kita para ulama, oleh karena itu
bisa disesuaikan dengan seni budaya dan kondisi masyarakat dan yang terpenting
tidak berlawanan dengan Syariat Islam, sehingga perkembangannya di Indonesia
sangat cepat dan bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Ia mengajak
mengenang perjuangan para ulama dalam mengembangkan Islam di Indonesia dan
melanjutkannya perjuangannya bahwa sesuatu yang memang baik harus diteruskan.
Zaman yang sudah berubah untuk itu Ia mengajak mengisinya dengan tehnik-tehnik
modern sesuai dengan Islam.
Terakhir ia
mendoakan agar apa yang telah disampaikannya dapat memberi manfaat dan
dilakukan oleh seluruh jemaah yang hadir, para penerus Ponpes Al Imdad diberi
Istikomah, para santri menjadi santri yang sholeh, sholeha dan muslih dan
diberi ilmu yang bermanfaat untuk mengadapi hidup di dunia dan di akhirat.
Untuk menjaga
keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya acara maka Kapolsek Pajangan AKP
Riwanto langsung memimpin pelaksanaan pengamanan oleh anggotanya. Dalam pengamnan
ini Polsek Pajangan dibantu oleh Banser dari kab. Bantul, Kec. Pajangan, Kec.
Pandak, kec. Kasihan dan Kec. Sedayu. Pengajian berakhir dalam keadaan aman dan
tertib pada pukul 24.00 Wib. (Sihumas Pajangan)
Posting Komentar