Bupati Bantul Hj. Sri Surya
Widati secara resmi menyerahkan pemanfaatan Daerah Irigasi Kadisono Kanan,
Daerah Irigasi Triwidadi dan Daerah Irigasi Ewon pasca peningkatan dan
rehabilitasi bertempat di dusun Kembanggede RT 03 Guwosari Pajangan Kab.
Bantul, Senin 25 Mei 2015 jam 13.00 Wib.
Acara penyerahan dihadiri oleh
Kepala Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul Ir. Ign. Yulianto, MT, Kepala Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul Partogi Dame Pakpahan, BE, SE, M.Si,
Komandan KODIM 0729 Bantul Letkol (Kav) Tumadi,S.Sos, Drs Timbul Harjana
anggota DPRD Komisi D Kab. Bantul, Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun, Danramil
Pajangan Kapten Inf. Suyadi, Kapolsek Pajangan AKP Riwanta, Lurah Guwosari H.
Muh. Suharto dan perwakilan SKPD Kab. Bantul.
Para Perangkat masing-masing Desa
di Kec. Pajangan dan Wijirejo, para Kepala Dukuh Di Pajangan dan Wijirejo
Pandak, Para Ketua dan anggota Gapoktan Pajangan dan Wijirejo serta warga
masyarakat yang mewakafkan tanahnya untuk pembangunan daerah irigasi, kegiatan
dihadiri sejumlah ± 300 orang.
Camat Pajangan Dra. Sri
Kayatun, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas
program pembangunan di wilayah Kec. Pajangan.
Bahwa dengan
peningkatan saluran irigasi ini dapat meningkatkan produksi padi yang semula
sekali dalam satu tahun, bisa menjadi 2 kali sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat petani di Pajangan.
Kepala Dinas Pengairan Kab.
Bantul Ir. Ign. Yulianto, MT dalam sambutannya menyampaikan bahwa Daerah
irigasi Kadisono Kanan peningkatannya telah selesai Tahun 2014 dan hasil dari
pembangunan tersebut sudah dirasakan oleh para petani. Pada bencana banjir
tanggal 22 April 2015 kemarin, Bendung Kadisono Kanan rusak ± 20 meter sehingga
pengairan saluran irigasi Kadisono Kanan terganggu. Penanganan darurat sudah
kami lakukan sehingga air bisa mengalir. Perbaikan selanjutnya sudah kami
usulkan dalam dana APBD Perubahan Tahun 2015, areal pertanian yang diairi dari
Bendung Kadisono Kanan ± 50 Ha di wilayah Kec. Pajangan. Petani di sini sangat
antusias diperbaikinya saluran irigasi ini. Bendung Kadisono Kanan ini telah
menghabiskan dana ± Rp. 3,295 M (TA 2009 – 2015).
Bupati Bantul dalam sambutan
dan arahannya menyampaikan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting
di Kab. Bantul. Sekalipun Kabupaten Bantul Pada Tahun 2014 telah mencapai
produksi pangan yang sangat menggembirakan, yakni padi 192.846 ton, jagung
22.671 ton, kedelai 2.501 ton, namun kita harus tetap wapada, karena pangan
kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa disubtitusikan dengan bahan lain
seiring dengan pertumbuhan penduduk Bantul yang menjapai ± 900.000 orang. Ia
menyambut baik sekali apa yang dilakukan Dinas Sumber Daya Air Kab. Bantul
dengan memanfaatkan Daerah irigasi yang sudah dibangun di 3 tempat yaitu di
Kadisono Kanan, Triwidadi dan Ewon.
Guna meningkatkan saluran
irigasi di Kab. Bantul, Tahun 2016 dan 2017 akan dibangun bendung pengganti
Intake Kamijoro dengan biaya APBN pusat sejumlah ± 86 Miliyar. Mudah-mudahan
pembangunan bendung tersebut dapat mengairi lebih banyak lagi areal pertanian
di Kab. Bantul dan dapat dimanfaatkan oleh para petani.
Bupati berpesan peningkatan
Daerah irigasi ini menggunakan dana APBD Kab. Bantul, agar kedepan untuk
dirawat sehingga awet untuk dimanfaatkan oleh para petani dan meningkatkan
ketahanan pangan Kab. Bantul. Uji coba tanam padi di lahan pasir di daerah
Selatan oleh SMK sudah dilaksanakan dan sepertinya berhasil.
Dalam sambutanya, bupati juga
menyampaikan keprihatinanya dengan adanya beras dicampur beras plastik. Oleh
karena itu bupati telah memerintahkan Dinas Prindagkop Kab. Bantul untuk survei
keseluruh pasar mewaspadai hal tersebut. Ibu Bupati meminta kepada masyarakat
ketika membeli beras untuk waspada, bulir-bulir beras plastik mengkilap,
disenter bisa memantulkan cahaya dan dimasak bisa lembek.
Menanggapi saluran irigasi yang
rusak karena banjir (bencana alam), bupati telah berkonsultasi dengan pihak
BPK, perbaikan bisa menggunakan dana tanggap darurat dan adanya pernyataan
tanggap darurat dari Pemerintah daerah setempat. Kita saat ini sedang mengkaji
hal tersebut sehingga tidak menyalahi aturan. Perbaikan saluran irigasi dirasa
sangat penting untuk pengairan lahan petanian dan apabila menunggu dana
perubahan masih lama dan belum tentu dananya cukup. Sekali lagi kita sedang
mengkaji agar tidak menyalahi aturan yang berlaku.
Selesai memberikan sambutanya,
selanjutnya Bupati Bantul meresmikan Pemanfaatan Irigasi tersebut dan
mengucapkan terima kasih serta memberikan sertifikat tanah baru kepada 11 warga
masyarakat yang telah mengikhlaskan tanahnya untuk wakaf pembangunan saluran
irigasi tersebut.
Dalam acara tersebut juga diisi
dengan tanya jawab dari masyarakat kepada Ibu Bupati Bantul. Lurah Guwosari
mewakili warga masyarakat menyampaikan permohonan agar jalan masuk ke
Kembanggede segera di bangket dan diaspal ± 500 meter dan pengaspalan lanjutan
yang menghubungkan Dk. Kembanggede dengan Dk. Karangber ± 900 meter, karena
jalan-jalan tersebut saat ini dimanfaatkan masyarakat untuk jalan pintas ke
kota Bantul. Kelompok tani dari Desa Guwosari dan Desa Sendangsari mengharapkan
saluran irigasi yang rusak agar segera diperbaiki sehingga penanaman padi dapat
maksimal. Kemudian masalah sertifikat baru untuk yang wakaf saluran irigasi dan
belum jadi agar segera diselesaikan. Mengenai dana Desa agar segera dicairkan
karena sangat dibutuhkan para Pamong.
Menanggapi hal bangket dan
pengaspalan jalan, Proposal yang disiapkan Lurah Guwosari dan masyarakat
kemudian diberikan ke Bupati Bantul. Perbaikan saluran irigasi rusak karena
bencana yang akan menggunakan dana tanggap bencana akan dikaji terlebih dahulu
agar tidak menyalahi aturan. Mengenai 8 Sertifikat tanah yang belum jadi
nantinya akan diantar ke rumah masing-masing. Mengenai dana Desa yang belum
cair menunggu APBDes Kab. Bantul jadi semua, Pemdes Kab. Bantul diminta agar
mengecek Desa-Desa yang belum menyelesaikan APBDes dan membantunya.
Selama berlangsungnya kegiatan personil Polsek Pajangan mengadakan pengamanan higga acara berakhir dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Sek
Pajangan)
Posting Komentar