Kapolsek Bantul, Kompol Fajar Pamuji, SH menghadiri peresmian SD Negeri 1 Trirenggo sebagai sekolah model pendidikan berbasis budaya dan sekolah model pendidikan inklusi, Sabtu tanggal 09 Mei 2015 pukul 08.00 wib. Peresmian dilaksanakan oleh Bupati Bantul Sri Suryawidati di SD Negeri 1 Trirenggo.
Selain
Kapolsek Bantul, hadir dalam acara tersebut, Bupati Bantul, Kepala Dinas
Dikpora Daerah Istimewa Yogyakarta Drs Kadarmawan Baskoro Aji,Kepala Dinas
Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul Drs Totok Sudarto, Kepala BLH Kabupaten
Bantul, Camat Bantul Drs Endang Rahmawati, MM, Danramil Bantul Kapt Mujiyono,
Ketua UPT PPD Kecamatan Bantul, Lurah desa Trirenggo, Kepala sekolah SD 1
Trirenggo, Guru dan karyawan SD 1 Trirenggo, Wali Murid dan siswa siswi SD 1
Trirenggo.
Acara
dimulai dengan kirab budaya penyambutan Bupati dengan dinaikan Andong diiringi drum band dan
pasukan bergodo dengan start dari SD Tanubayan sampai SD Negeri 1 Trirenggo.
Ketua Penyelenggara sekaligus Kepala Sekolah SD 1 Trirenggo Bantul, Istiyani
Kasanah mengatakan, peresmian SD Negeri 1 Trirenggo sebagai sekolah model
pendidikan berbasis budaya dan sekolah model pendidikan inklusif dilaksanakan
dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2015.
Sebagai SD
dengan program baru, SD 1 Trirenggo Bantul akan selalu berusaha meningkatkan
pelayanan dalam mendidik anak bangsa, walaupun masih banyak terdapat kekurangan
sarana prasarana. Kami mohon doa kepada Bupati Bantul dan Kepala Dinas Dikpora
Propinsi DIY serta Kepala Dikdas Bantul agar SD 1 Trirenggo Bantul dapat
melayani anak yang inklusif dengan baik dikarenakan anak yang berkebutuhan
khusus memang harus terlayani dengan baik, harap Istiyani.
Bupati
Bantul dalam sambutannya mengatakan, untuk mengatasi masalah budaya dan
karakter bangsa adalah pendidikan. Pendidikan sebagai alternatif yang bersifat
preventif, karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik.
Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat
mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat
memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter
bangsa. Pendidikan merupakan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki
kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap
warganya tanpa terkecuali, termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam
kemampuan(difabel) atau mereka yang berkebutuhan khusus.
Selama ini
anak yang mempunyai perbedaan kemampuan/difabel disediakan fasilitas pendidikan
khusus yakni Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun Tanpa disadari SLB telah membangun
tembok eksklusifisme bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus, yang tidak
disadari menghambat proses saling menghargai antara anak difabel dan anak non
difabel. Maka kemudian muncul sekolah konsep pendidikan inklusif, dengan salah
satu tujuannya adalah untuk mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel
dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan
inklusi berupaya mengakomdasi kenyataan bahwa siswa-siswi sekolah pada dasarnya
memiliki karakteristik heterogen sehingga perlu adanya materi pelajaran yang
disesuaikan kebutuhan siswa, sehingga semua anak memperoleh kesempatan untuk
bersama-sama belajar dan terakomodir kebutuhannya tanpa adanya diskriminasi.
Kami menyampaikan terimakasih kepada jajaran SD 1 Trirenggo, masyarakat dan
seluruh pihak yang telah berupaya menjadikan sekolah ini sebagai Sekolah Model
Budaya dan Sekolah Model Pendidikan Inklusi, tutup Bupati.
Kepala Dinas
Dikpora Daerah Istimewa Yogyakarta Drs.H.Raden Kadarmanto Baskoro Aji berharap
agar SD 1 Trirenggo Bantul dapat menjadi sekolah model percontohan yang dapat
menjadi tauladan sekolah-sekolah di Provinsi DIY. Untuk itu, SD 1 Trirenggo
harus dapat berbenah diri, harap Kadarmanto.
Dalam giat
tersebut, jajaran anggota Polsek Bantul melakasanakan pengamanan dan kegiatan
berakhir jam 10.15 wib berjalan aman dan tertib. (Sihumas sek Bantul)
Posting Komentar