Upacara Adat (Nyadran) di Pasarean Makam Sewu tahun 2015
seperti tahun lalu ditutup dengan kirab arak jodhang. Kirab dimulai dari Balai
Desa Wijirejo menuju Pasarean Makam Sewu.
Nyadran yang berarti dada atau hati mempunyai makna
membersihkan hati menyambut bulan romadon. Adat nyadran bisa dikatakan
penyatuan adat istiadat orang jawa dengan ajaran Islam. Para pembawa risalah
berusaha memasukan nilai Islam kepada adat yang sudah begitu mendarah daging di
kehidupan masyarakat, sehingga ajaran bisa masuk tapi tidak menyinggung adat
yang ada, hal tersebut dikatakan Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati, Senin, 8
Juni 2015 di Komplek Makam Sewu.
Lebih lanjut dikatakan jajaran Pemkab. Bantul merasa
banggga dan terima kasih masih banyak yang peduli dengan budaya bangsa terutama
Jawa dengan melestarikan. Sejarah membuktikan bangsa yang maju tidak pernah
meninggalkan nilai budaya yang baik dan bermanfaat.
Sementara Ketua panitia Drs. Haryadi menjelaskan bahwa
rangkaian nyadran dimulai dari semaan Al Quran pada 7 Juni 2015, dilanjutkan
Dzikir, Tahlil, Do’a dan pengajian dan ditutup dengan kirab jodhang dengan
pengamanan anggota Polsek Pandak. (Sihumas Sek Pandak)
Posting Komentar