Telah berlangsung
aksi penolakan rencana pembangunan makam muslim yang berada di wilayah Desa
Wukirsari, Imogiri, Bantul yang dilaksanakan oleh Yayasan Bunga Selasih
Yogyakarta oleh ratusan warga dari Pedukuhan Cempluk, Mangunan, Dlingo, Bantul,
di depan balai Desa Mangunan Dlingo, Senin,
15 Juni 2015 pukul 13.00 Wib.
Koordinator
aksi Eling Purwanto mengatakan Rencana Pembanguan Makam Umum berdekatan dengan
pemukiman warga khususnya di Pedukuhan Cempluk. ”Warga juga tidak diberikan
sosialisasi atas rencana pembangunan makam tersebut. Jikapun ada warga yang
mendapatkan sosialisasi tidak bisa mewakili warga Padukuhan Cempluk,” katanya.
Menurutnya
tanda tangan kehadiran sebagian warga masyarakat pada saat sosialisasi, ada
indikasi dimanipulasi sebagai bentuk tanda tangan persetujuan masyarakat guna
memuluskan permintaan tanda tangan kepada Kepala Desa Mangunan dan instansi
terkait pada jenjang diatasnya untuk pengurusan ijin.
”Apabila
rencana pembangunan makam umum tersebut dilaksanakan maka tidak menutup
kemungkinan tanah-tanah disekitarnya akan dijual untuk kepentingan makam umum
atau makam keluarga oleh pihak yang lain, sehingga meresahkan masyarakat,”
ucapnya.
Koordinator
aksi lainnya, Purwoharsono mengatakan pembangunan makam umum tersebut akan
berdampak secara psikologis yaitu rasa takut khususnya anak anak dan dampak
ekomis karena berkaitan dengan tanah disekitar akan turun nilainya.
”Rencana
Pembangunan Makam tersebut tidak sejalan bahkan akan mengganggu rencana
pengembangan desa wisata, yang sedang dirintis oleh masyarakat Mangunan.
Rencana Pembangunan makam umum menimbulkan pro dan kontra di masyarakat
sehingga kondisi masyarakat tidak kondusif,” ucapnya.
Purwoharso
juga mengatakan secara kultural masyarakat setempat berkeberatan adanya makam
umum yang berlokasi diatas Makam Raja Imogiri.
”Warga
mengkhawatirkan dampak lingkungan adanya makam umum tersebut terhadap air tanah
yang bisa berlanjut dalam jangka panjang,” tambahnya.
Didalam
penyampaian aspirasi warga masyarakat membawa spanduk yang diantaranya
bertuliskan, menolak bisnis makam,
jangan warisi anak cucu kami dengan makam bisnis, dijak rembugan kok angel, mbelo wong liyo
congkrah karo tonggo, pemerintah desa bersikaplah netral, tolak makam bisnis,
cabut ijin makam, pemerintah edan masyarakat mumet, tolong dengarkan aspirasi
kami, forum peduli masyarakat mangunan sepakat tolak makam bisnis.
Selama berlangsungnya
aksi berjalan aman dan tertib dengan pengamanan personil Polsek Dlingo dan Permasalahan
warga akan ditampung dan akan dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang
berkepentingan untuk segera mendapatkan keputusan. (Sihumas Sek Dlingo)
Posting Komentar