Jumat, 10
Juli 2015 pukul 18.00 Wib bertempat di Aula Balai Desa Tamantirto telah
dilaksanakan pengajian rutin selama bulan Ramadhan bersama Muspika Kasihan.
Kegiatan dihadiri
oleh Camat Kasihan Drs soekendro, Kepala KUA Kasihan Drs Imam Mawardi Sag,
Danramil Kasihan Mayor Nurhadi, Kapolsek Kasihan Kompol Suwandi, Lurah Desa
Tamantirto Bapak Wisnu Ardi, Pamong Desa dan warga sekitar berjumlah 70 Orang.
Dalam Tausiyahnya,
Drs Sutarjo MA (Kepala KUA Kotagede) menyampaikan agar amal ibadah kita
diterima oleh Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yaitu :
I.
Mengiklaskan Niat
Mengiklaskan
Niat ketika akan beramal hanya untuk mencari keridhoan Allah Subhanallahu Wa
Ta’ala merupakan hal yang paling utama dalam beribadah dan merupakan syarat
pertama diterimanya amal ibadah kita.
Semua amal
yang kita lakukan tergantung kepada apa yang kita niatkan didalam hati.
Rosulullah
shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “hanya saja amalan itu tergantung kepada
niat” (HR. Bukhori dan Muslim)
Maka
janganlah kita melakukan suatu amalan karena selain Allah atau dengan niat
ingin dilihat, didengar, atau dipuji oleh orang lain. Ikhlaskanlah semua amalan
kita hanya untuk Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.
II. Itiba’
(mengikuti contoh) Nabi shallallahu `alaihi wasallam
Mengikuti
sunnah Nabi shallallahu `alaihi wasallam dalam beribadah merupakan syarat kedua
agar amal kita diterima oleh Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.
"Katakanlah:
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikuti aku (Muhammad), niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." (Q.S. Ali Imran 31)
Barangsiapa
mengerjakan suatu amal yang tidak ada dasarnya dari kami (Al-Qur’an dan Sunnah)
maka amal itu tertolak. (HR. Muslim)
Ikhlas dan
mengikuti sunnah yang shahih akan membuat kita merasa mudah dalam mengerjakan
amal shaleh dan memberikan motivasi yang besar kepada kita dalam beribadah
karena kita yakin dengan sebab itu amal shaleh kita pasti diterima oleh Allah
Subhanallahu Wa Ta’ala. Dan Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk manusia
dan batas kemampuan manusia.
"Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu"
[Al-Baqarah
: 185]
Kita sudah
mengetahui syarat diterimanya suatu amal, maka kita harus berusaha
mengikhlaskan semua amal ibadah yang kita lakukan untuk mencari keridhoan Allah
Subhanallahu Wa Ta’ala semata dan wajib mengikuti sunnah Nabi shallallahu
`alaihi wasallam dan bila tidak ada sunnahnya janganlah kita lakukan karena
syariat islam ini telah sempurna yang tidak perlu penambahan dan pengurangan,
maka sebelum kita beramal perlu tau terlebih dahulu apakah amalan tersebut
pernah contohkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan para
sahabatnya Radhiyallahu 'anhum.
“Pada hari
ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu” (Al-Maidah: 3). Kegiatan selesai pukul 09.45 Wib
berjalan aman dan lancar. (Sihumas Sek Kasihan)
Posting Komentar