Rabu, 12 Agustus
2015 pukul 08.30 wib telah berlangsung acara panen kedelai di Bulak Soropadan
Tirtomulyo Kretek Bantul oleh GP PTT Kedelai Tahun 2015 Gapoktan
"Tirtomulyo" Desa Tirtomulyo Kretek.
Dalam kegiatan
tesebut dihadiri oleh Dandim 0279 Bantul Letkol Kavaleri Tumadi S.Sos, Asisten
pembangunan Drs Sunyoto Hs Mma, Camat Kretek Harso Wibowo Msi, Kapolsek Kretek
Kompol Suparji, Pj Lurah Desa Tirtomulyo Sajiman Sip Me dan Warga desa Tirtomulyo
kurang lebih 100 orang. (Sihumas Sek Kretek)
Ketua
Gapoktan Desa Tirtomulyo, Kawit Purnomo dalam laporanya mengatakan untuk
Pelaksanaan Kegiatan Upaya Khusus (Upsus) Gerakan Penerapan Pengalolaan Tanaman
Terpadu (GP-PTT) menggunakan sistem
tanam legowo dan mulai tanam 20 Mei lalu. Adapun luas lahanya 120 hektar dengan
hasil ubinan yakni 70,4 pipilan basah per hektar atau hasil wose kering 25,9
kuintal per hektar untuk lahan milik Miran. Sedangkan ubinan di lahan milik
Tugiman hasil pimpinan basah 80 kuintal per hektar sehingga hasil wose kering
29,5 kulintal per hektar. Jika dirata-rata 22,2 kuintal per hektar.
Dengan
penghitungan analisa usaha tani dengan perkiraan 1 kilogram seharga Rp 6.500
maka penghasilan kotor dalam satu hektar sebanyak Rp 14,43 juta. “Harga Rp 6.500
di pasaran tersebut termasuk rendah. Ini
adalah permasalahan yang kami hadapi dalam melaksanakan Upsus kedelai
selain beberapa hambatan lain,”katanya. Diantaranya benih kedelai datang
terlambat dan mutunya belum sesuai anjuran teknis, terbatasnya ketersediaan air
dari DI Kamijoro khususnya Pijenan Kiri, pembuatan saluran drainase masih
dirasa kurang dan penyiangan terlambat.
Khusus untuk
mengatasi rendahnya harga jual kedelai saat panen, banyak petani di wilayah
Tirtohargo yang cenderung menjual kedelai
dalam bentuk panen muda dan ditebaskan di sawah dengan harga berkisar Rp 25.000-Rp 30.000 per RU atau
sekitar Rp 17 juta/hektar tergantung keadaan tanam. “Untuk itulah diperlukan
kerjasama kemitraan antara petani, kelompok tani antar dan inter kabupaten
serta perusahaan benih. Sehingga bisa mengangkat nilai jual hasil panen
kedelai,”katanya.
Sedangkan
Komandan Kodim mengatakan dalam kegiatan Upsus ini anggota TNI khususnya
Bintara Pembina Desa (Babinsa) diterjunkan untuk melakukan pendampingan terhadap
para petani. Di wilayah masing masing. Untuk Desa Tirtomulyo Babinsa yang
diterjunkan adalah Koptu Triyono dan Serda Wiyanta dibawah kendali Danramil
Kretek Kapten (Inf) Suparjan. Para Babinsa sebelum diterjunkan telah mengikuti
pelatihan termasuk mereka membantu dari mulai penanaman hingga paska panen.
Untuk pemupukan di lahan kedelai menggunakan NPK, SP 36, organik, hayati
risodil, dan pestisida organik maupun non organik. “Kami mendampingi para
petani dalam rangka meningkatkan produksi
kedelai sehingga bisa mencapai sawsembada sebagaimana dicanangkan pemerintah,”katanya.
(Sihumas Sek Kretek)
Posting Komentar