Kegiatan Safari Ramadan dan Kajian Kebangsaan bersama KH. Ahmad Muwafiq S.Ag (Gus Muwafiq) digelar di Masjid Baitun Nikmah Polres Bantul pada Selasa (4/4/2023).
Safari Ramadan dan Kajian Kebangsaan ini juga dihadiri oleh Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan beserta PJU Polda DIY.
Hadir pula Kapolres Bantul AKBP Ihsan SIK beserta PJU Polres Bantul dan Kapolsek jajaran, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Dandim Bantul Letkol Inf Arif Hermad SIP, Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo ST, tokoh agama, elemen mahasiswa dari BEM Pesantren dan anggota Polres Bantul.
Dalam Kajian Kebangsaan yang disampaikan oleh Gus Muwafiq, ia menyebut, untuk sampai ke derajat taqwa, puasa diperlukan sebagai sarana pelatihan diri. Dijelaskan, puasa bukanlah pelajaran baru, puasa adalah pelajaran kuno yang tidak hanya dijalankan oleh orang Islam, namun agama lain pun juga ada yang menjalankannya.
Gus Muwafiq menyebut, tokoh-tokoh besar lahir dari puasa. Seperti halnya, dikisahkan dari Nabi Idris bahwa dalam perjuangannya selalu mendapat penolakan umatnya.
“Dalam menjalankan ibadah Puasa, semua Nabi itu puasa, Kyai pun sama mereka puasa, jadi puasa ini memang pelajaran yang tak tergantikan, apalagi orang Jawa, orang Jawa sudah terkenal dengan puasa mutih,” kata Gus Muwafiq.
Terlepas dari puasa itu semua, lanjutnya, berpuasa bertujuan agar semuanya menjadi orang yang bertaqwa. Taqwa adalah kepercayaan kepada Allah, mempercayai dan rasa takut kepada Allah.
Sementara itu, Gus Muwafiq menyebut, berkaitan dengan wawasan kebangsaan dalam perspektif agama yang pertama adalah Ukhuwah Islamiyah Wathoniyah Basyariyah, yang artinya persaudaraan antar warga negara atau sesama bangsa. Sedangkan, yang kedua Hubbul Wathon Minal Iman artinya cinta tanah air adalah bagian dari iman.
Selanjutnya yang ketiga sesuai dengan Al-Quran surat Al-hujurat ayat 13 yang artinya “Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal”.
"Di Indonesia kita terdiri dari berbagai suku bangsa namun kita mampu hidup bersatu dan berdampingan satu sama lain sesuai dengan Pancasila yaitu persatuan Indonesia,” tandasnya.
Pada rangkaian acara tersebut juga digelar doa bersama dan pemberian tali asih untuk 30 tokoh agama dari wilayah Kabupaten Bantul.
Posting Komentar