Pemerintah Kalurahan Caturharjo mengadakan Gerakan 5.000 Jogangan disetiap padukuhan di wilayah Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lurah Caturharjo, Wasdianto mengatakan, program Gerakan 5.000 Jogangan dimanfaatkan untuk menampung sampah organik denagn memanfaatkan lahan yang ada.
Dalam masa darurat sampah di Kabupaten Bantul, kata Wasdianto, peran serta dari masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah. Karena kita tahu, sampah kita, tanggung jawab kita,” kata dia, Jumat (28/7/2023).
Wasdianto mengajak warga masyarakat agar dapat memilah sampah di tingkat rumah tangga. Sehingga nantinya sampah organik dan anorganik dapat dipisahkan.
“Untuk sampah organik dapat diarahkan untuk dimasukkan ke jogangan. Sementara untuk sampah anorganik seperti palstik, yang bisa dijual, silahkan dijual. Dan untuk yang sampah residu nanti akan ditangani oleh BUM Kal Caturharjo,” terangnya.
Atas nama Pemerintah Kalurahan Caturharjo, Wasdianto juga mengucapkan terimakasih kepada Bhabinkamtibmas Kalurahan Caturharjo Aiptu Agus Nugroho dan Babinsa Kopral Satu Fauzi atas kontribusinya membantu melakukan sosialisai gerakan pilah sampah di tingkat rumah tangga.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, yang setiap hari selalu melakukan edukasi kepada warga untuk melakukan gerakan pilah sampah di tingkat rumah tangga,” ucap Wasdianto.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas kalurahan Caturharjo, Aiptu Agus Nugroho mengatakan, agar warga memanfaatkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bank Sampah Mandiri Barokah Kuroboyo.
Di TPST ini, sampah yang sudah tidak dapat didaur ulang dibakar di water terminator.
“Masyarakat tidak perlu khawatir karena dalam proses pembakaran ini, asap yang keluar ditampung di cerobong dan nantinya akan dialirkan ke drum dan akan diolah menjadi air,” kata Agus.
“Mari sukseskan pengelolaan sampah Caturharjo untuk mendukung Bantul bersih, bebas sampah,” tandasnya.
Posting Komentar