Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di lingkungan pemerintah kabupaten setempat menggelar silaturahmi keamanan dan ketertiban masyarakat guna mewujudkan pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 yang aman dan damai.
Acara ini dihadiri sejumlah jajaran Forkopimda Bantul di antaranya, Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Dandim 0729/Bantul Letkol Inf. Arif Hermad, Plt. Ketua KPU Bantul, Joko Santoso, Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, serta elemen mahasiswa Kabupaten Bantul.
"Tujuan silaturahmi kamtibmas ini, adalah memberikan energi positif dalam mengamankan dan mewujudkan Pemilu 2024 di Bantul yang aman dan damai, silaturahmi ini juga dapat menjadi nilai penting yang dapat disampaikan kepada seluruh masyarakat Bantul," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul AKBP Michael R Risakotta dalam sambutan silaturahmi Kamtibmas di Mapolres Bantul, Jumat (29/9/2023) sore.
Pemilu tahun 2024, kata Kapolres, merupakan pesta demokrasi yang diselenggarakan setiap lima tahunnya, sehingga jangan sampai terjadi perpecahan hanya karena berbeda pilihan atau warnanya.
“Diharapkan nantinya, para tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat menyampaikan kepada umatnya dan seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berita berita hoaks,” ujar dia.
TNI dan Polri, lanjutnya, akan bersinergi dan bekerjasama dalam mengamankan Pemilu tahun 2024.
Kapolres Bantul juga mengharap dukungan dari stakeholder lainnya, seperti Bupati, KPU dan Bawaslu serta semua tokoh-tokoh yang ada di Bantul, untuk mewujudkan Pemilu yang damai.
“Kami yakinkan bahwa asas tolong menolong, rasa toleransi di antara warga Bantul masih sangat kuat,. Hal ini yang membuat kami optimis bahwa Bantul tetap akan aman karena rasa persaudaraan dan persatuan dalam sebuah ikatan tali silaturahmi sebagai orang Bantul yang kuat,” bebernya.
Perwira menengah dengan dua melati di pundak ini juga berpesan, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita hoaks yang arahnya mengadu domba.
“Jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita hoaks, apalagi berita berita tersebut dari orang luar Bantul, jangan sampai terjadi. Kita warga Bantul harus tetap kuat dalam ikatan tali silaturahmi sesama warga Bantul,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kapolres Bantul atas upayanya mewujudkan hubungan yang harmonis antara semua tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Kabupaten Bantul.
“Perbedaan biarlah berjalan, tetapi akan muncul keselarasan dan keharmonisan berjalan dengan sinergi,” katanya.
Pemilu 2024, kata Halim, adalah hajatan demokrasi lima tahunan negeri ini yang akan digelar awal tahun depan.
“Siapapun yang terpilih menjadi Presiden sudah dibaiat dan tanda tangan perjanjian dengan rakyat sudah pasti akan setia dengan NKRI dan Pancasila,” ujar dia.
Melalui forum yang mulia ini, Halim mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dapat mendinginkan situasi dalam kompetisi yang biasa-biasa saja ini.
“Kita telah memiliki pengalaman yang panjang tentang demokrasi, mestinya membuat kita menjadi lebih dewasa. Berbeda itu adalah hal yang biasa saja, tidak perlu baper-baper-an, karena gelem ora gelem, seneng.ora seneng kita memang harus melewati prosedur demokrasi yaitu Pemilu,” katanya.
Diakhir sambutannya, Halim yakin apabila masyarakat Bantul, adalah masyarakat yang bisa diajak berkomunikasi dengan baik dan dapat diarahkan untuk selalu hidup rukun dan damai.
“Karena kita memiliki kebudayaan gotong royong,” pungkas Halim.
Plt. Ketua KPU Bantul, Joko Santoso dalam kesempatannya menyampaikan, sesuai dengam jadwal, KPU Bantul saat ini sedang menverfikasi Caleg yang akan memperebutkan kursi DPRD Kabupaten Bantul. Semetara kampanye yang bersifat tertutup, akan dimulai pada tanggal 28 November mendatang.
“Pemilu bukan hanya hajatan dari KPU, tetapi hajatan bersama dan diharapkan peran serta dan dukungan dari semua pihak untuk mendoakan penyelanggeraan Pemilu dapat berjalan sukses,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, KPU Bantul juga sudah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 742.074 pemilih, 3.166 TPS yang tersebar di 75 kalurahan dan 17 kapanewon.
Menurut Joko, berdasarkan pelaksanaan Pemilu 2019, kerawanan terjadi biasanya pada hari H, bagaimana KPU melayani pemilih yang bukan dari Bantul, akan tetapi yang bersangkutan ingin menggunakan hak pilihnya di Bantul.
Hal ini, jelas Joko, sudah diakomodir dengan TPS Lokasi Khusus (Loksus) sesuai dengan peraturan KPU nomor 17 tahun 2022.
“Kita kurang lebih ada 44 TPS Loksus, ini lokasinya di kampus maupun pesantren untuk mengakomodir mahasiwa dan santri yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya di daerah asal karena sedang tugas belajar,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho dalam sambutannya mengatakan, Bawaslu akan melaksanakan intruksi dari Bawaslu pusat, yakni mendahulukan pencegahan supaya tidak terjadi konflik.
Bawaslu, kata Didik, juga sudah memetakan indeks kerawanan terkait dengan politik uang, pemilih di luar negeri, media sosial, netraliitas ASN, dan politisasi SARA.
“Kami berharap Pemilu di Bantul bisa menjadi ayem tentrem dengan asas yang sudah disampiakan Bupati Bantul yaitu gotong royong’ punkasnya.
Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi.
Posting Komentar