MOTO MENYESATKAN

Kamis, 19 Februari 20150 komentar



Jadi pelajar Yogyakarta ? Wuih, kayaknya impian banyak anak muda di negeri ini. Kalo ditanya ? So pasti jawabnya pengeeeen! Soalnya jadi pelajar Yogyakarta itu cap intelek, pinter, cerdas, en keren. Apalagi Yogyakarta dah diakui sebagai kota pelajar, kota bersahabat yang terkenal motonya “Sedulur sewu isih kurang, Musuh siji kakehan”. Bahkan Khusus sekolah di Bantul selama 2 periode mendapat rangking teratas angka kelulusannya. Memang pelajar Bantul best in the best…

Tapi sori aja, sekarang-sekarang pelajar itu lagi jadi buah bibir (tapi bukan sariawan, lho!) . Bahan omongan yang jelek di masyarakat. Itu karena mereka lagi ngaktifin ‘mata pelajaran’ alternatif; tawuran! Bulan ini aja ada kelompok pelajar antar SMA terlibat penyerangan dan tawuran di Bantul yang menyebabkan bikin kerusakan dan resah masyarakat.    Ck…ck…Nila setitik, rusak susu sebelanga. Karena perbuatan segelintir orang, nama baik pelajar di Bantul jadi ternoda. Pantesnya diapakan tuh oknum ? atau kirim aja ke Ring tinju ! Aku pastikan.....Pasti ciut nyalinya!

Apa biar dianggap sebagai pelajar pemberani? Jadi pelajar suka tawuran sebenarnya justru susah loh, kalau mau melakukan aktifitas sehari-hari malah jadi merasa cemas dan was-was. Para pelajar tawuran, justru akan dianggap hanya sebagai manusia tak berkualitas oleh masyarakat. Kehidupan kita terus berjalan menuju masa depan, kalau dari sini saja sudah susah maka selanjutnya juga bakalan lebih susah.

Sobat remaja, jelas apa yang mereka lakukan itu bukan teladan yang baik. Memalukan bangetz. Manusia itu kan harusnya makin dewasa ya makin bijak. Bukannya makin brutal. Apalagi ini statusnya pelajar. Jelas berpendidikan, punya etika, ilmunya banyak. Harusnya seperti ilmu padi, makin berisi makin cepet dibikin nasi, eh makin merunduk. Kalianlah calon2 pemimpin Indonesia, lantas apa jadinya klu calon2 pemimpin ini suka tawuran, mabok, narkoba dll(yang disenangi setanlah). Catat..Okey!

     Keluar, Bro!
Buat kamu-kamu yang udah berada di lingkungan gangster, saatnya beri  ‘perlawanan’. Speak out, guyz! Katakan pada kelompokmu bahwa selama ini kalian berada di jalan yang salah. Apalagi kamu-kamu yang beragama nggak pantes ngelakuin perkara yang jahiliyah, pamer kekuatan dan kekasaran.

Bicara juga pada ortumu tentang lingkungan pergaulan yang udah nggak sehat itu. Katakan terus terang juga pada guru-gurumu, dan minta mereka menyelesaikan urusan ini sampai tuntas. Ini keberanian sejati yang kudu dimiliki seorang pelajar. Berani bukan karena keroyokan, tapi karena benar. Catet yo!

So, ati-ati memilih kawan. Jangan karena takut dibilang nggak gaul, dikatain cupu en banci lantas mengorbankan masa depanmu di tangan para gangster. Lagian, solidaritas yang mereka bilang itu umumnya semu, palsu abiz, coy! Coba aja kalo ada member yang ditangkap Polisi mereka rata-rata menjauh. Apalagi nih, kalau seandainya ada member yang nanti masuk neraka dan diazab sama Pencipta,  apa mereka berani nolongin dan ngelawan Pencipta? Pastinya kagak lha, yauw!

Jadi, nggak ada ruginya kita meninggalkan teman-teman yang perilakunya kayak gangster, gitu. Cari deh teman dan sahabat dalam pertemanan dan persahabatan yang sehat dan bikin kita hepi di dunia wal akhirat. Setuju kan? Harus tuh!

     Moto Menyesatkan
Pernah dengar nggak ungkapan-ungkapan kayak gini? “Ah kamu nggak keren kalo nggak mabok!” ; “Ah kamu nggak jantan kalo nggak ngerokok”; “Ah kamu nggak gaul kalo nggak ditato”. Setuju nggak kamu sama ungkapan-ungkapan tersebut? Kalo kamu nggak setuju gue kasih jempol deh buat kamu karena kamu bisa menggunakan pikiran dan akal sehatmu dengan baik.

Tetapi kata-kata tersebut sering banget menginspirasi banyak orang nggak peduli tua atau pun muda yang penting orang yang pikirannya pendek pasti akan ngikut aja. Orang model gini, biasanya berprinsip yang penting sebuah pengakuan supaya bisa dibilang kerenlah, jantanlah gaullah dan sejuta predikat yang nggak nyambung sama fakta. Iya nggak?

Bro en Sis, tetapi apapun alasannya, mereka telah melakukan hal yang tidak berguna. eh ujungnya susah cari kerja. Padahal mereka itu bukan anak orang kaya, istilahnya biar tekor asal nyohor. Kasihan deh, mereka Cuma   ikut    ikutan  supaya  dianggap  keren.  Istilahnya  “posser” ,  atau follower, mereka mengikuti seorang public figure yang dianggap keren oleh kaum-kaum mereka sesuai dengan jamannya walaupun merusak.

   Yuk kita ubah mindset kita
Jangan sia-siakan hidupmu, kita kudu yakin bahwa kita itu diciptain sama Tuhan. nggak sia-sia. Sebab, hidup kita ini terlalu berharga bila nggak digunakan dengan baek- baek.

Selagi elo masih sekolah, belajar yang pinter supaya nanti bisa menjadi ilmuwan yang handal. Bukankah menuntut ilmu itu kewajiban dari mulai dalam buaian ibu hingga ke liang lahat. Pokoknya, yakini bahwa dengan jalan menuntut ilmu di bangku kuliah, kursus, atau otodidak kita bisa mendapatkan ridho dan kemudahan dari Tuhan. Nggak ada yang lain, semua yang kita persiapkan ini adalah untuk masa depan bahagia Dunia Akhirat.

Selanjutnya karena belajar adalah tradisi utama bagi pelajar, maka harus dihiasi akhlak yang baik. Supaya mantap dong, ya !!

Berikutnya, jangan pernah pesimis dengan biaya. Karena yang punya rizki hanyalah Sang Maha Pemberi Rizki, Allah ar-Razaq. Bukan ortu atau manusia lainnya.

     Sebagai kesimpulan
Mari kita mulai menata masa depan kita dari mulai mempersiapkan diri dari sekarang, karena masa depan nanti hidup lebih sulit, persaingan hidup sangat ketat. Kalianlah pemuda harapan bangsa, penerus bangsa. Jadilah pemuda yang bisa membanggakan keluarga, bangsa dan teruskan cita cita pahlawan kita.

Yang terpenting, Bro !! bekali kalian dengan aklak yang mulia dengan selalu tagwa kepada Tuhan, karena Tuhanlah penentu segalanya. Salam sukses. (Anggi).

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger