KAPOLSEK SRANDAKAN HADIRI SOSIALISASI PENCEGAHAN PENYAKIT OSTEOPOROSIS

Rabu, 25 Maret 20150 komentar



Tulang adalah penopang bagi tubuh, lalu bagaimana jika tulang sudah keropos dan mudah patah atau yang biasa disebut osteoporosis? Nama Osteoporosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni osteo yang berarti tulang dan porosis berarti penuh dengan lubang.

Osteoporosis ini juga sering disebut dengan "silent disease". Mereka yang menderita osteoporosis tidak dapat mengetahui gejala yang muncul karena serangannya diam-diam dan tidak ada tanda-tanda khusus sampai akhirnya si penderita patah tulang.

Hal tersebut diutarakan dr Heronita Purnamasari saat mengisi acara sosialiasi pencegahan penyakit osteoporosis di Pendopo Balai Desa Poncosari, Srandakan, Bantul, Selasa, 24 Maret 2015 pukul 09.00 Wib. Hadir dalam acara ini Wakil Ketua IV TP PKK DIY Ibu dr. Siswatiningsih, SU, Ketua TP PKK Kab. Bantul, Ibu Hj. Sumarno, Kapolsek Pandak Kompol Suhardi, Danramil Srandakan, Lurah Desa Poncosari beserta Pamong Desa, Ibu-Ibu pengurus PKK Desa Poncosari serta lansia se-Desa Poncosari.

Lebih lanjut dr Heronita Purnamasari menjelaskan bahwa dilihat dari gender, sebenarnya baik pria maupun wanita sama-sama rentan terkena osteoporosis. Jika normalnya bagi yang memiliki tulang yang kuat, terpeleset atau jatuh tidak ada masalah, hanya memar misalnya. Akan tetapi, bagi si penderita osteoporosis bisa mengakibatkan patah tulang.

dr Heronita menyatakan bahwa wanita lebih rentan menderita osteoporosis, kenapa ? Karena perempuan terpengaruh oleh perubahan hormonal setelah memasuki masa menopouse dan dikarenakan hamil. Menopause yang biasa terjadi pada wanita usia 40-an atau 50-an, secara dramatis meningkatkan kecepatan keropos tulang dan ini yang menyebabkan osteoporosis pada wanita cenderung lebih tinggi dibandingkan pria.

dr Heronita mengatakan bahwa osteoporosis dapat dicegah, yakni dengan menjadi pribadi yang mampu membentuk tulang yang kuat. Untuk membentuk tulang yang kuat tersebut, di antaranya dengan menerapkan pola makan sehat, makan makanan yang spesifik mengandung protein, kalsium, dan vitamin D, menerapkan pola aktivitas sehat, dan mendapatkan paparan sinar matahari.

Sementara itu, Wakil Ketua IV TP PKK DIY,  dr. Siswatiningsih, SU yang membacakan sambutan dari Ketua TP PKK DIY Kanjeng Ratu Hemas yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut mengaharapkan kegiatan sosialiasi pencegahan penyakit osteoporosis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.  Sehingga penyakit ostioporosis dapat dicegah sejak dini dengan cara mengatur pola makan yang benar dan rutin berolah raga seperti senam atau olah raga yang paling sederhana yaitu jalan kaki. Serta tidak lupa untuk senantiasa berkonsultasi dengan dokter agar terhindar dari penyakit osteoporosis. (Sihumas Sek Srandakan)
Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger