BERPUASA DENGAN MENJAGA LUBANG YANG SEMBILAN

Rabu, 24 Juni 20150 komentar



Puasa tidak hanya menahan lapar, haus dan menjaga syahwat dalam batas waktu yang ditentukan. Akan tetapi, pancaindra juga harus dipuasakan dari hal-hal dari melakukan hal-hal yang tidak baik. Misalnya, mata untuk melihat sesuatu yang seronok dan mengundang birahi atau tangan untuk menyakiti. Meskipun hal itu tidak membatalkan puasa, buah atau hasil dari puasa tidak akan didapatkan.

Hal tersebut disampaikan Ustadz Drs. Sutarjo dari Patuk, Gunung Kidul saat memberikan tausiyah dalam pengajian rutin anggota PNS dan TNI/Polri Kabupaten Bantul di Masjid Agung Bantul, Rabu, 24 Juni 2015 pukul 08.00 Wib.

Hadir dalam pengajian tersebut jajaran DPRD Kabupaten Bantul, Staf Ahli Bupati Bantul, jajaran SKPD Pemda Bantul, anggota TNI jajaran Kodim 0729/Bantul, anggota dan PNS Polri Polres Bantul, PNS Pemda Bantul serta karyawan-karyawati BUMN/BUMD Kabupaten Bantul sekitar 500 orang.

Menurut Ustadz Drs. Sutarjo apa-apa yang keluar dari lubang yang ada pada tubuh kita semuanya jelek dan menjijikkan. Menurut Ustadz hidup harus dilandasi dengan ilmu agar selamat. Selain itu hidup dengan seni kehidupan seseorang akan indah dan hidup dengan imam maka kehidupannya akan terarah.

Sungguh rugi orang-orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapat buah dari puasa. Jika hanya ingin lapar dan haus, mengapa harus menunggu datangnya Ramadhan? Intinya, dengan berpuasa dapat menjaga lubang yang sembilan (dua mata, dua telinga, mulut, hidung, dan dua lubang bawah) dan pancaindra dari hal-hal yang tidak baik dan maksiat. (Sihumas Sek Bantul)
Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger