Ribuan
pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi damai dengan membagikan 2
ribu bunga mawar kepada Anggota Polri dan TNI di kawasan Monas, Jakarta
Pusat, Selasa (2/9) siang. Aksi ini dilakukan sebagai simbol perdamaian
sekaligus upaya meredam potensi kerusuhan dan aksi anarkistis.
Para
ojol mulai memadati kawasan IRTI Monas sejak pukul 13.50 WIB. Petugas
gabungan TNI-Polri terlihat berjaga di sekitar area tersebut untuk
mengawal jalannya aksi.
Humas organisasi ojol URC Bergerak, Mpok
Erna, menjelaskan bahwa bunga yang dibagikan terdiri dari mawar putih
dan mawar pink. Menurutnya, kedua warna tersebut memiliki makna khusus
bagi para ojol.
“Simbolnya, ada mawar putih dan mawar pink.
Menyatakan bahwa mawar putih kita itu adalah orang-orang yang tidak mau
terprovokasi. Kita ini suci. Terus, bukan suci dalam hal konotasi
negatif ya, tapi kita menyampaikan bahwa kita tidak mau terprovokasi
oleh siapa pun,” ujar Erna.
“Sementara mawar pink menyatakan kita
adalah orang-orang yang cinta damai. Ojol-ojol yang cinta damai, yang
memang menggantungkan hidup, mencari nafkah di jalan raya,” tambahnya.
Untuk
mencegah adanya penyusup atau provokator, pihak panitia melakukan
pendataan ketat terhadap peserta aksi. Hanya pengemudi yang terdaftar
resmi di aplikasi ojol yang diizinkan ikut.
“Kalau untuk kami,
driver online, yang minimalisir provokator, kalau dalam suasana seperti
ini ya kami mengecek dari akun-akunnya. Jadi, nanti yang ikut berjalan
dengan kami adalah orang-orang yang memang sudah kami lihat. Sudah kami
regis seperti itu,” jelas Erna.
Aksi damai ini berlangsung mulai
pukul 14.30 WIB. Para ojol akan berjalan kaki mengelilingi kawasan IRTI
Monas, Balai Kota, hingga Pintu Barat Monas.
Kapolsek Metro
Gambir, Kompol Rezeki Revi Respati mengapresiasi aksi damai yang
dilakukan oleh komunitas ojol, ia pun menyampaikan hal ini merupakan
momentum yang baik untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
"Saya
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ojol,ini adalah
momentum yang sangat positif untuk mempererat bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia, damai itu adalah harga mati" Ungkap Kompol Respati.
Posting Komentar