Rabu, 15
Mei 2013 pukul 10.00 Wib di Balai Desa Tri Renggo Kec. Bantul telah berlangsung
unjuk rasa dari penduduk Dsn.Cepoko, Tri Renggo menuntut turunnya Dukuh Cempoko,
karena melakukan tindakan Asusila yaitu
melakukan perselingkuhan dengan seorang janda pada tahun 2011 lalu.
Sekitar
30 orang pengunjuk rasa datang ke Balai desa Tri Renggo dengan menaiki kendaraan
traktor/pembajak sawah, Sepeda Motor serta becak. Mereka mengatas namakan
“Catur Tunggal “ maksudnya 4 (empat) RT dari Dsn.Cepoko yang setuju menurunkan
Kadusnya. Mereka sudah bebera kali melakukan unjuk rasa menuntut turunya dukuh
Cempoko ini, namun hingga sekarang dukuh Cempoko masih belum turun juga,
sehingga warga masih melakukan unjuk rasa dengan tuntutan yang sama.
Dalam
Orasinya, Bpk. Sutopo menyampaikan bahwa sudah 7 (tujuh) bulan ini Bpk. Lurah
belum mempberhentikan Dukuhnya dan mereka berjanji bahwa turunya Dukuh adalah
harga mati bagi mereka, dan selama tuntutan belum dilaksanakan maka mereka akan
menginap di depan Balai Desa dengan mendirikan tenda. Ancaman tersebut mereka
buktikan dengan mendirikan tenda dari terpal dan bamboo dengan ukuran 4 x 6
meter yang didirikan di bawah pohon mangga di depan balai desa dan menamakannya
dengan nama “Tenda Keprihatinan”. Para Pendemo rencananya akan mendirikan Tenda
tersebut selama 3 (tiga) hari kedepan.
Kepala
Desa Tri Renggo menjelaskan, keputusannya terhadap tuntutan mereka adalah
menunggu rekomendasi dari Bupati Bantul dan itu kapan beliau tidak bisa
menentukan dengan pasti, Jelasnya.
Dalam
melaksanakan demo tersebut mendapat pengamanan yang ketat dari Petugas Polsek
Bantul dengan dibantu Polres Bantul untuk antisipasi kejadian yang tidak
diinginkan.
Posting Komentar