KAPOLRES BANTUL PIMPIN APEL GELAR PASUKAN OPERASI SIMPATIK PROGO 2013 DI HALAMAN MAPOLRES BANTUL

Senin, 06 Mei 20130 komentar



Senin, 6 Mei 2013 pukul 07.30 wib, Polres Bantul gelar pasukan Operasi Simpatik Progo 2013 yang dipimpin oleh Kapolres Bantul AKBP Dra. Dewi Hartati di halaman Mapolres Bantul. Apel gelar pasukan diikuti oleh Wak Polres Bantul, Para Kabag, Kasat, Kasi, para Kapolsek jajaran Polres Bantul dan 135 personil yang tergabung Operasi Simpatik Progo 2013.

Amanat Kapolda DIY Brigadir Jendral Polisi Drs. Haka Astana Mw, S.H. yang dibacakan oleh Kapolres Bantul menyampaikan, Operasi simpatik tahun ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Polda, yaitu dimulai pada tanggal 7 mei s/d 27 mei 2013 dan diawali pada hari ini dengan melaksanakan apel gelar pasukan secara serentak diseluruh Polda dan Polres. Untuk di polda DIY, apel gelar pasukan dipimpin oleh Kapolda selaku kepala operasi daerah sedangkan di Polresta dan Polres,  apel gelar pasukan dipimpin oleh Kapolresta dan Kapolres selaku kepala operasi Polresta/Polres. 

Tujuan dilaksanakannya operasi simpatik ini adalah untuk membangun opini dan kepercayaan masyarakat terhadap polri, guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum dibidang keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Operasi simpatik ini merupakan operasi kepolisian yang bersifat kemanusiaan sehingga porsi penegakan hukum dalam operasi ini adalah sebanyak 20 %, sedangkan yang 80% adalah preventif dan preemtif. Dengan demikian maka para pelaksana operasi yang tergabung dalam satgas-satgas harus betul-betul mempedomani rencana kegiatan yang telah dibuat dan disepakati pada saat rapat koordinasi pada tanggal 30 april di  Ditlantas. Dengan kita melaksanakan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum yang proporsional dibidang lalu lintas maka insya Allah opini dan kepercayaan masyarakat kepada polri akan semakin bagus.

Dinamika pembangunan yang semakin menggeliat tentu berdampak pada situasi lalu lintas. Arus barang dan orang yang didukung dengan moda transportasi tentu sangat mempengaruhi terhadap jalannya ekonomi masyarakat. Apabila arus barang dan orang berjalan lancar tentunya tidak akan menimbulkan gejolak sosial yang berarti. Contoh dari gejolak sosial apabila arus barang dan orang mengalami hambatan adalah terjadinya kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, seperti komoditi pertanian maupun industri. Tentu bukan hanya faktor kelancaran jalan saja yang mempengaruhinya, tetapi kita harus sadar bahwa  kepolisian mempunyai peran yang signifikan dalam menjamin terjadinya  kelancaran arus barang dan orang. 

Situasi lalulintas diwilayah hukum polda DIY semakin hari semakin meningkat, hal ini bisa ditandai dengan pertumbuhan jumlah kendaraan  dimana pada tahun 2012 terdaftar kendaraan baru sebanyak 92.664 buah sedangkan pada triwulan pertama tahun 2013 sebanyak 36.349 kendaraan baru. Belum lagi kendaraan luar daerah yang beroperasi diwilayah hukum polda DIY seperti yang digunakan oleh para mahasiswa yang sampai saat ini masih belum terdatakan dengan baik.  Selain jumlah kendaraan yang semakin meningkat, kita juga  bisa melihat kemacetan yang terjadi pada beberapa ruas jalan pada jam-jam tertentu. Dengan adanya fenomena kemacetan maka pada kesempatan Operasi Simpatik Progo 2013 ini para personel yang terlibat hendaknya bisa berbuat maksimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat sehingga kemacetan bisa diatasi. Penggelaran personel pada ruas jalan tertentu dan pada jam sibuk agar dijadikan sebagai pola bertindak personel dilapangan.

Berdasarkan anev triwulan maka pada triwulan pertama tahun 2013 terjadi kecelakaan sebanyak 925 kali dengan korban meninggal dunia sebanyak 94 orang, luka berat sebanyak 22 orang, luka ringan sebanyak 1422 orang dan kerugian materiil sebanyak Rp. 707.335.000,- (tujuh ratus tujuh juta tiga ratus tiga puluh lima ribu rupiah). Apabila dirata-ratakan maka dalam satu bulan terjadi kecelakaan sebanyak 308 kejadian.   Untuk itu diharapkan  selama pelaksanaan Operasi Simpatik Progo 2013  ini kecelakaan lalu lintas bisa diturunkan baik secara kuantitas maupun secara kualitasnya.  Berdasarkan anev  pelanggaran lalu lintas pada bulan maret 2013 menurut golongan profesi pelanggar lalulintas, didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa kurang lebih sebanyak 19 %. Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan oleh satgas preventif dan preemtif untuk mengintensifkan kegiatannya pada kalangan tersebut. Selain satgas yang diawaki oleh personel lalulintas, dalam operasi simpatik progo ini juga ada satgas bantuan operasi yang diawaki oleh personel dari Bid Humas, Bid Propam dan Bid T.I. yang langsung dipimpin oleh Kabid Humas selaku Kasatgas bantuan operasi. Satgas Banops harus bisa memberikan dukungan agar pelaksanaan operasi bisa berjalan dengan lancar sehinga tujuan operasi bisa dicapai, terlebih kepada bidang Humas agar bisa memberikan opini baik lewat media massa maupun elektronik  melalui pemberitaan-pemberitaan yang posistif dalam kegiatan Operasi Simpatik Progo ini. Direktorat intelijen selaku pengemban fungsi deteksi juga menjadi bagian dari Operasi Simpatik Progo, sehingga informasi yang berkembang dimasyarakat bisa ditampung baik sebelum pelaksanaan operasi, selama pelaksanaan operasi, maupun setelah pelaksanaan operasi. Satgas deteksi harus bisa memberikan gambaran kisaran suara dimasyarakat tentang adanya operasi kepolisian ini. Hal ini sebagai masukan untuk pelaksanaan operasi kepolisian pada masa yang akan datang.

Operasi kepolisian Simpatik Progo ini menggunakan anggaran yang cukup besar yang berasal dari PNBP  yaitu sebanyak  Rp. 1.108.800.000,- (satu milyar seratus delapan juta delapan ratus ribu rupiah). Anggaran tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan anggaran yang cukup besar tersebut maka pelaksanaan operasi ini harus bisa dirasakan oleh masyarakat, tidak boleh lagi ada pelanggaran yang dilakukan oleh personel polri terlebih berkaitan dengan pungli di jalan raya. Tentu peserta apel masih ingat dengan peristiwa yang terjadi di polda bali ada oknum petugas lalu lintas yang meminta uang damai kepada wisatawan asing dan berakibat kepada menurunnya citra polri kususnya personel lalu lintas. 

Mengakhiri amanat saya pada apel gelar pasukan operasi simpatik ini, saya berpesan kepada seluruh personel polda DIY agar turut menciptakan situasi yang kondusif sehingga rasa simpati masyarakat bisa tumbuh, yang pada akhirnya kepercayaan masyarakat kepada polri semakin terwujud. Khusus kepada para personel yang mengawaki Operasi Simpatik Progo 2013, agar melaksanakan operasi simpatik ini dengan sikap-sikap yang humanis serta para Kasatgas betul-betul mengendalikan personelnya agar jangan sampai menimbulkan permasalahan baru yang bisa berakibat pada terpuruknya institusi polri yang kita cintai ini.

Demikian amanat saya, mudah-mudahan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan ridhloNya untuk kita bisa melaksanakan Operasi Simpatik Progo 2013.

Sebelum Kapolres Bantul membacakan amanat Kapolda DIY, diadakan pemeriksaan pasukan dan penyematan tanda pita kepada perwakilan pasukan sebagai tanda telah dimulainya Operasi Simpatik Progo 2013 oleh Kapolres Bantul.

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger