Pelaksanaan Sholat Idul Fitri tahun 2013/1434 H di
Lapangan Cepit Pendowoharjo, Sewon, Bantul berlangsung dengan hikmat, aman dan
lancar. Khotbah disampaikan oleh Khatib H. Aris Samsugito, S. Ag. Tak lupa
dalam kesempatan ini Polsek Sewon juga memerintahkan anggotanya untuk ikut
dalam pengamanan sholat Idul Fitri di lapangan Cepit tersebut.
Dalam khotbahnya H. Aris Samsugito, S. Ag dengan judul
“Dari Ramadan Menuju Titik Fitrah” menyampaikan bahwa tidak ada perpisahan yang
mengharukan selain perpisahan dengan bulan Ramadhan. Ramadhan adalah bulan yang
penuh dengan berkah. Didalamnya kita dihantarkan secara perlahan menuju titik
fitrah, titik penciptaan kita yang bersih dan suci. Allah sang pencipta tidak
pernah bermaksud buruk ketika pertama kali menciptakan manusia, karena itu
tidak mungkin manusia mencapai kesempurnaan dirinya tanpa kembali ke titik asal
diciptakannya. Itulah titik dimana manusia benar-benar menjadi manusia bukan
manusia yang penuh dengan lumuran dosa dan kekejaman, bukan manusia yang
dipenuhi gemilang kemaksiatan dan kedzaliman.
Allah SWT menurunakan Al Quran untuk menjadi pedoman agar
manusia tetap komitmen dengan kemanusiannya yaitu manusia yang saling mencintai
karena Allah, saling memperbaiki menuju keimanan sejati, saling tolong menolong
menuju peradaban yang kokoh, saling membantu dalam kebaikan dan bukan saling
membantu dalam dosa dan kemungkaran. Allah mengutus para Nabi sebagai contoh
terbaik terbaik bagaimana menjalankan kewajiba Kepadanya. Tidak ada keselamatan
kecuali ikut jejak para Nabi, dan tidak ada keberkahan kecuali
bersungguh-sungguh menjalankan ibadah seperti yang para Nabi ajarkan. Itulah
tuntunan fitrah bahwa setiap manusia tidak akan bisa kembali ke titik fitrahnya
tanpa mengikuti ajaran yang tela disampaikan oleh para Nabi utusan Allah SWT.
Banyak orang masuk bulan Ramadhan bukan untuk meningkatkan ibadah dan
keimanannya, melainkan untuk meningkatkan omset-omset maksiat, banyak juga
orang-orang yang masuk pada bulan ramadhan dengan semangat di awal-awal saja,
sementara di akhir-akhir Ramadhan dimana Rasulullah beri”tikaf dan memburu
malam lailatul qadar Ia malah sibuk dengan permainan-permainannya. (Humas
Sewon)
Posting Komentar