Saat ini angka kecelakaan di Indonesia sangat tinggi, maka slogan Kepolisian Indonesia Time For Change sangatlah tepat. Dengan diawali dari diri sendiri disertai dengan himbauan Budayakan Keselamatan Mulai Dari Diri Sendiri akan membawa dampak kearah perubahan yang lebih baik bagi keselamatan semuanya.
Hal tersebut disampaikan oleh AKP Setyo Heri Purnomo
Kasat Lantas Polres Bantul salah satu nara sumber pada acara Sarasehan Pemuda
Dalam Rangka Peringatan Sumpah Pemuda Ke 85 Tahun 2013 Kabupaten Bantul
bertempat di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya Bantul, Senin, 21
Oktober 2013.
Lebih lanjut beliau menerangkan bahwa saat ini di Indonesia telah
terjadi 2490 kecelakaan per bulan dengan membawa akibat 83 orang meninggal per
hari atau 3 orang meninggal per jam. "Untuk itu kami menghimbau kepada
semua pengguna jalan khususnya pelajar yang lebih sering tidak bisa
mengendalikan kesabarannya ketika mengendarai motor di jalan untuk dapat
menjadi pengguna jalan yang beretika. Maka pengetahuan tentang tata tertib
berlalu lintas harus dipahami dan ditaati seperti harus taat rambu, taat marka,
taat isyarat petugas, taat APILL dan mau bertoleransi." terang Kasat
Lantas.
Kasat Lantas juga menyampaikan suatu motto "Lebih
Baik Kehilangan Beberapa Menit Dari Pada Kehilangan Nyawa Dalam Beberapa
Menit".
Sementara dalam sambutan Bupati Bantul yang dibacakan
oleh Asisten Administrasi Umum Drs. Mardi diantaranya menyampaikan bahwa 85
tahun yang lalu para pemuda seluruh Indonesia mencetuskan ikrar yang menorehkan
tiga inti gagasan perekat bangsa, yakni satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa
Indonesia, termasuk didalam Konggres Pemuda tersebut diputuskan juga lagu
Kebangsaan Indonesia Raya dan bendera Merah Putih.
"Memang kita tidak harus mengulangi apa yang
dilakukan para perwakilan pemuda 85 tahun yang lalu, karena zaman punya cara
dan realita sendiri untuk menghadapinya. Yang lebih penting adalah melanjutkan
sejarah dengan pahatan-pahatan sejarah baru yang lebih baik dan mengesankan.
Bila dahulu para pemuda berkumpul untuk bersatu melawaan penjajah, saat ini
musuh kita adalah keterbelakangan, ketertinggalan, peredaran narkoba dan yang
lainnya." tegas Mardi.
Pada kesempatan tersebut Drs. Mardi juga merupakan salah
satu nara sumber dengan menyampaikan makalahnya tentang Arah Dan Kebijakan
Pembangunan Dan Pemberdayaan Generasi Muda.
Pada acara yang diikuti oleh 300 pelajar yang merupakan
perwakilan dari SMU/SMK se Kabupaten Bantul tersebut nara sumber yang lain
diantaranya Arfin Munajah, S Sos dari Dinas Sosial menerangkan tentang bahaya
penggunaan Narkoba dan Napza serta nara sumber dari Dinas Pendidikan Menengah
dan Nonformal Drs. Masharun Ghozali, MM dengan judul Menjadi Pemuda
Bertatakrama dan Berkarakter Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila.
Usai seminar dilanjutkan Penandatanganan Deklarasi Pemuda
Kabupaten Bantul yang dipimpin oleh Kepala Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul Drs
Masharun Ghazali, MM.
Posting Komentar