Jadi pelajar
Yogyakarta ? Wuih, kayaknya impian banyak anak muda di negeri ini. Kalo ditanya
? So pasti jawabnya pengeeeen! Soalnya
jadi pelajar Yogyakarta itu cap intelek, pinter, cerdas, en keren. Apalagi Yogyakarta dah diakui sebagai kota
pelajar, kota bersahabat yang terkenal motonya “Sedulur sewu isih kurang, Musuh
siji kakehan”. Bahkan Khusus sekolah di Bantul selama 2 periode mendapat
rangking teratas angka kelulusannya. Memang pelajar Bantul best in the best…
Tapi sori
aja, sekarang-sekarang pelajar itu lagi jadi buah bibir (tapi bukan sariawan,
lho!) . Bahan omongan yang jelek di masyarakat. Itu karena mereka lagi
ngaktifin ‘mata pelajaran’ alternatif; tawuran! Bulan ini aja ada kelompok
pelajar antar SMA terlibat penyerangan dan tawuran di Bantul yang menyebabkan bikin
kerusakan dan resah masyarakat.
Ck…ck…Nila setitik, rusak susu sebelanga. Karena perbuatan segelintir
orang, nama baik pelajar di Bantul jadi ternoda. Pantesnya diapakan tuh oknum ?
atau kirim aja ke Ring tinju ! Aku pastikan.....Pasti ciut nyalinya!
Apa biar
dianggap sebagai pelajar pemberani? Jadi pelajar suka tawuran sebenarnya justru
susah loh, kalau mau melakukan aktifitas sehari-hari malah jadi merasa cemas
dan was-was. Para pelajar tawuran, justru akan dianggap hanya sebagai manusia
tak berkualitas oleh masyarakat. Kehidupan kita terus berjalan menuju masa
depan, kalau dari sini saja sudah susah maka selanjutnya juga bakalan lebih
susah.
Sobat
remaja, jelas apa yang mereka lakukan itu bukan teladan yang baik. Memalukan
bangetz. Manusia itu kan harusnya makin dewasa ya makin bijak. Bukannya makin
brutal. Apalagi ini statusnya pelajar. Jelas berpendidikan, punya etika,
ilmunya banyak. Harusnya seperti ilmu padi, makin berisi makin cepet dibikin
nasi, eh makin merunduk. Kalianlah calon2 pemimpin Indonesia, lantas apa
jadinya klu calon2 pemimpin ini suka tawuran, mabok, narkoba dll(yang disenangi
setanlah). Catat..Okey!
Keluar, Bro!
Buat
kamu-kamu yang udah berada di lingkungan gangster, saatnya beri ‘perlawanan’. Speak out, guyz! Katakan pada
kelompokmu bahwa selama ini kalian berada di jalan yang salah. Apalagi
kamu-kamu yang beragama nggak pantes ngelakuin perkara yang jahiliyah, pamer
kekuatan dan kekasaran.
Bicara juga
pada ortumu tentang lingkungan pergaulan yang udah nggak sehat itu. Katakan
terus terang juga pada guru-gurumu, dan minta mereka menyelesaikan urusan ini
sampai tuntas. Ini keberanian sejati yang kudu dimiliki seorang pelajar. Berani
bukan karena keroyokan, tapi karena benar. Catet yo!
So, ati-ati
memilih kawan. Jangan karena takut dibilang nggak gaul, dikatain cupu en banci
lantas mengorbankan masa depanmu di tangan para gangster. Lagian, solidaritas
yang mereka bilang itu umumnya semu, palsu abiz, coy! Coba aja kalo ada member
yang ditangkap Polisi mereka rata-rata menjauh. Apalagi nih, kalau seandainya
ada member yang nanti masuk neraka dan diazab sama Pencipta, apa mereka berani nolongin dan ngelawan
Pencipta? Pastinya kagak lha, yauw!
Jadi, nggak
ada ruginya kita meninggalkan teman-teman yang perilakunya kayak gangster,
gitu. Cari deh teman dan sahabat dalam pertemanan dan persahabatan yang sehat
dan bikin kita hepi di dunia wal akhirat. Setuju kan? Harus tuh!
Moto Menyesatkan
Pernah
dengar nggak ungkapan-ungkapan kayak gini? “Ah kamu nggak keren kalo nggak
mabok!” ; “Ah kamu nggak jantan kalo nggak ngerokok”; “Ah kamu nggak gaul kalo
nggak ditato”. Setuju nggak kamu sama ungkapan-ungkapan tersebut? Kalo kamu
nggak setuju gue kasih jempol deh buat kamu karena kamu bisa menggunakan
pikiran dan akal sehatmu dengan baik.
Tetapi
kata-kata tersebut sering banget menginspirasi banyak orang nggak peduli tua
atau pun muda yang penting orang yang pikirannya pendek pasti akan ngikut aja.
Orang model gini, biasanya berprinsip yang penting sebuah pengakuan supaya bisa
dibilang kerenlah, jantanlah gaullah dan sejuta predikat yang nggak nyambung
sama fakta. Iya nggak?
Bro en Sis,
tetapi apapun alasannya, mereka telah melakukan hal yang tidak berguna. eh
ujungnya susah cari kerja. Padahal mereka itu bukan anak orang kaya, istilahnya
biar tekor asal nyohor. Kasihan deh, mereka Cuma ikut
– ikutan supaya
dianggap keren. Istilahnya
“posser” , atau follower, mereka
mengikuti seorang public figure yang dianggap keren oleh kaum-kaum mereka
sesuai dengan jamannya walaupun merusak.
Yuk kita ubah mindset kita
Jangan
sia-siakan hidupmu, kita kudu yakin bahwa kita itu diciptain sama Tuhan. nggak
sia-sia. Sebab, hidup kita ini terlalu berharga bila nggak digunakan dengan
baek- baek.
Selagi elo
masih sekolah, belajar yang pinter supaya nanti bisa menjadi ilmuwan yang
handal. Bukankah menuntut ilmu itu kewajiban dari mulai dalam buaian ibu hingga
ke liang lahat. Pokoknya, yakini bahwa dengan jalan menuntut ilmu di bangku
kuliah, kursus, atau otodidak kita bisa mendapatkan ridho dan kemudahan dari
Tuhan. Nggak ada yang lain, semua yang kita persiapkan ini adalah untuk masa
depan bahagia Dunia Akhirat.
Selanjutnya
karena belajar adalah tradisi utama bagi pelajar, maka harus dihiasi akhlak
yang baik. Supaya mantap dong, ya !!
Berikutnya,
jangan pernah pesimis dengan biaya. Karena yang punya rizki hanyalah Sang Maha
Pemberi Rizki, Allah ar-Razaq. Bukan ortu atau manusia lainnya.
Sebagai kesimpulan
Mari kita
mulai menata masa depan kita dari mulai mempersiapkan diri dari sekarang,
karena masa depan nanti hidup lebih sulit, persaingan hidup sangat ketat.
Kalianlah pemuda harapan bangsa, penerus bangsa. Jadilah pemuda yang bisa
membanggakan keluarga, bangsa dan teruskan cita cita pahlawan kita.
Yang
terpenting, Bro !! bekali kalian dengan aklak yang mulia dengan selalu tagwa
kepada Tuhan, karena Tuhanlah penentu segalanya. Salam sukses. (Anggi).
Posting Komentar