SEKDA
Bantul Drs H Riyantono MSi menandaskan,akhir-akhir ini, internet telah menjadi
bagian dari kehidupan anak-anak usia sekolah, mulai dari kota-kota besar hingga
pelosok. Kecenderungan ini mau tidak mau dan suka tidak suka, telah melahirkan
generasi baru. Mereka inilah yang dikenal sebagai generasi digital native,
yaitu sebuah generasi yang sejak lahir telah terbiasa menggunakan perangkat
digital,seperti telepon genggam, tablet, laptop maupun computer desktop dan
lain-lain, tegas Sekda Bantul.
Sekda
Drs H Riyantono MSi menegaskan hal itu Kamis ( 13/2 ) siang di aula SMA Negeri
1 Bantul dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bambang Guritno SH ( staf
ahli Bupati Bantul Bidang Kemasyarakatan dan SDM ), saat membuka Seminar
Keselamatan Anak Indonesia di Internet.
Kemudahan
akses internet, baik melalui computer rumah atau sekolah, maupun dengan
perangkat gadget mobile, menurut Sekda Bantul,semakin memanjakan generasi ini
untuk selalu terhubung dengan dunia maya. Namun dibalik itu semua, generasi
digital native inilah yang merupakan generasi paling rentan keselamatannya.
Sebab di usia yang masih sangat belia, seorang anak bisa berhubungan dengan
orang-orang dewasa dari seluruh dunia. Keterbatasan jarak, budaya dan bahasa,
sama sekali tidak menjadi kendala. Bahaya pedofilia, homoseksual dan
penyimpangan seksual lainnya selalu mengintai dari balik layar monitor laptop,
bahkan dari telepon genggam yanbg kita belikan untuk anak-anak kita, tegas
Sekda Bantul menambahkan.
Meski
orang tua tidak perlu melarang akses internet bagi putra-putrinya, namun
tindakan orang tua untuk menghindarkan kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, perlu dilakukan. Ada beberapa tindakan sederhana dan bijaksana yang
dapat kita lakukan. Diantaranya mendampingi anak kita ketika berselancar di
internet, akses computer maupun internet dilakukan di ruang keluarga ( Red :
jangan di kamar pribadi/tertutup ), serta membatasi anak-anak usia sekolah
melakukan akses internet di warnet-warnet, demikian Sekda Bantul.
Menurut
panitia penyelenggara, Amran Isgiyanto, seminar sehari tersebut diikuti lebih
100 peserta yang tediri dari kepala sekolah/guru SMP negeri/swasta dan SD
Negeri/Swasta se Bantul. Bertujuan memberikan pemahaman dan pembaharuan
informasi terkini tentang kasus dan tantangan keselamatan anak di internet
kepada orang tua dan guru. Narasumber, antara lain Alissa Wahid ( psikolog
keluarga dan pengelola kelompok bermain Fast Track Yogyakarta ), M Yamin ( Direktur
Pelaksana Nawala Jakarta ), Dony BU, Direktur ICT Jakarta, serta Direktur
Pemberdayaan Telematika Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Septriana
Tangkari. Seminar diselenggarakan oleh relawan TIK Bantul, Kementerian Kominfo,
media komunitas Angkringan, KPDT ( Kantor Pengolahan Data Telematika ) Kab
Bantul, Dinas Pendidikan Dasar, Nawala Indonesia, ICT Watch serta Telkomsel.
(sus)
Posting Komentar