PENGAJIAN RAMADHAN DI KECAMATAN SRANDAKAN

Senin, 14 Juli 20140 komentar



Selama Bulan Ramadhan kegiatan Olah Raga rutin bersama Muspika Srandakan diganti dengan kegiatan Pengajian Ramadhan yang dilaksanakan secara bergiliran. Pengajian Kali ini yang mendapat giliran tempat adalah Kantor kecamatan Srandakan, Jum’at, 11 Juli 2014 pukul 08.00 Wib.

Kegiatan ini dihadiri oleh Muspika Srandakan dan instansi sekecamatan Srandakan. Pengajian diisi dengan tauziah yang dibawakan oleh Bapak H Mulyono.

Dalam tauziahnya, Bapak H Mulyono menyampaikan Isra' adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Al-Aqsa) di Palestina. Sedang mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) ke langit atau sidratul muntaha.

Peristiwa Isra' dan Mi'raj adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad. Dan karena itu ulama sepakat bahwa bahwa Nabi melakukannya dengan ruh dan jasadnya.

Hikmah Isra Mi'raj
1. Bersihkan Jiwa Raga untuk Menghadap Allah SWT
Diriwayatkan, sebelum Isra Mi’raj, Nabi SAW “dibedah” oleh malaikat untuk membersihkan jiwanya dari sifat-sifat buruk.

Itu menunjukkan, sebelum menghadap Allah SWT untuk menjalankan ibadah, kita harus membersihkan dulu jiwa-raga kita, niat-hati dan jasmani, dari segala kotoran atau najis, dari niat yang tidak ikhlas, dan dari pemahaman-pemahaman yang sesat. Ibadah akan mardud atau tidak sah bila niat kita tidak ikhlas, dinodai bid’ah atau tidak didasari ilmu (QS. Al-Bayyinah: 5, Al-Hajj: 37, Al-Isra: 36 & 84, Al-Ma’un: 6).

Lebih luasnya, kebersihan jiwa-raga adalah suatu keharusan manakala kita menghadap Allah SWT di akhir kelak. Karena, al-Islaamu nazhifun, fatanazh zhafu fa innahu laa yadkhulul jannata illa nazhiif (Islam itu bersih, maka bersihkanlah jiwa-ragamu, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih). Tentu saja, untuk kebersihan itu, “celupan”-nya (shibghah) adalah Islam.

2. Dakwah Perlu Pendung, Tidak Bisa Sendiri
Ketika Abu Thalib dan Siti Khadijah meninggal dunia, Nabi SAW merasa sedih luar biasa, sehingga tahun itu dinamakan Amul Hazn (Tahun Kesedihan).

Itu menunjukkan, dalam berdakwah orang perlu pelindung, pendukung, atau pemacu semangat. Seorang dai perlu tema natau pendamping. Siti Khadijah merupakan simbol seorang istri atau wanita yang menunjang perjuangan suami dalam berdakwah.

3. Bukti Kekuasaan Allag SWT
Dalam QS. 17: 1 Allah SWT menyatakan, Isra’ Mi’raj bertujuan antara lain untuk memperlihatkan sebagian ayat atau tanda (bukti) kekuasaan-Nya.

Hal itu merupakan sinyal, kita pun harus memperhatikan ayat-Nya sehingga keimanan akan eksistensi dan kekuasaan Allah SWT tertanam kuat dalam diri. Ayat-ayat itu meliputi ayat qauliyah (firman Allah yang terhimpun dalam Alquran) dan ayat kauniyah (segala ciptaan Allah SWT).

4. Peduli Al-Aqsha
Salah satu tempat yang terkait dengan Isra’ Mi’raj adalah Masjid Aqsha. Setidaknya, momentum peringatan Isra’ Mi’raj kali ini dapat dijadikan momentum bangkitnya kepedulian terhadap nasib Al-Aqsha dan Muslim Palestina. Apalagi ada sinyal kaum Zionis hendak meruntuhkan masjid tersebut dan melenyapkan simbol-simbol Islam di Jerusalem.

5. Shalat Tiang Agama Islam
“Oleh-oleh” utama Isra’ Mi’raj adalah perintah shalat. Shalat adalah satu-satunya kewajiban dan menjadi kebutuhan umat Islam yang amar-nya diturunkan langsung oleh Allah SWT. (Sihumas Srandakan)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger