Waka
Polres Bantul Kompol Dony Siswoyo, SIK memimpin jalanya pengamanan kunjungan
Wapres RI Prof. Dr. Boediono dan ibu Herawati beserta rombongan di Padepokan
Seni Bagong Kussudiarjo, Kembaran Rt 04, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Kamis, 10 Juli 2014
pukul 10.00 Wib.
Giat
Kunjungan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX, Danrem
072 Pamungkas Barigjen TNI M Fadillah, Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana,
Danlanal Yogyakarta Kolonel Daniel MR, Kajati DIY Loeke Larasati Agoestina SH,
Wakil Bupati Bantul Drs H Sumarno PRS, Kajati Yogyakarta Loeke Larasati
Agoestina SH, MM, Danlanal Yogyakarta Kolonel Daniel MR dan Danlanud Adisucipto
Marsma TNI Agus Munandar, SE
Rombongan
Wapres langsung disambut pengelola Yayasan Bagong Kussudiardja (YBK) Bambang
Ekolaya Butet Kertaredjasa, Djaduk Ferianto dan anggota keluarga yang lain.
Dalam
sambutanya Butet menyampaikan Kedatangan Pak Boediono ini sebagai bentuk
dukungan dan semangat kepada para seniman yang ada di Yogyakarta serta
kunjungan ini juga memenuhi janji Pak Boediono untuk peduli kepada seniman.
Butet menjelaskan Padepokan Bagong Kussudihardja
dirintis oleh ayahnya Pak Bagong pada tahun 1978 yang kalau itu hanyalah
pendidikan non formal dan ala pesantren namun dalam perkembangannya Padepokan
Bagong menjadi lembaga resmi pendidikan kesenian. Padepokan Bagong
Kussudihardja bukan saja mencetak para seniman namun yang utama adalah
menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Padepokan
Bagong Kussudihardja juga menciptakan manusia yang adil dan berbudaya luhur.
Itu salah satu cita-cita Pak Bagong kemudian setelah bagong wafat kita
kebingungan tetapi anak-anak Bagong dikasih kewarasan jiwa sehingga Padepokan
tetap bisa berdiri sampai saat ini dengan menciptakan kreasi serta seni budaya.
Acara
dilanjutkan pertunjukan pagelaran tari serta dilanjutkan kunjungan tempat /
lokasi karya seni Bagong Kussudihardja.
Wakil
presiden Boediono mengapresiasi usaha padepokan seni tersebut dan mengatakan
bahwa generasi muda bangsa perlu pendidikan estetika agar tumbuh menjadi insan
yang berkarakter, memiliki kepekaan, menghormati etika dan kreatif.
"Kalau
kita ingin menciptakan generasi muda yang tangguh yang bisa kita beri estafet
menjadi pemimpin bangsa dimasa depan yang lebih baik dari kita-kita ini
biasanya mereka juga memiliki kepekaan terhadap etika; mana yang baik mana yang
buruk, mana yang benar mana yang salah,” kata Wapres Budiono.
“Kalau
kita membayangkan NKRI secara politik itu sudah kita garap sejak lama, NKRI
secara ekonomi itu kita garap melalui menghubungkan pulau-pulau yang 17-ribu
itu dengan infrastruktur, dengan transportasi yang baik supaya mereka menyatu
dan tidak lepas keluar. Dibidang budaya nampaknya juga demikian; merajut
budaya-budaya local yang ragamnya luar biasa ini saya kira adalah kontribusi
bagi NKRI kita yang tidak kasat mata tetapi memberikan dampak luar biasa pada
jangka panjang,” ujar Wapres.
Kunjungan
wakil presiden ke padepokan, menurut Butet Kartarejasa, sebenarnya rencana yang
sudah lama tetapi baru bisa dilaksanakan sekarang. Selama ini ternyata Wapres
Boediono sering menyaksikan pergelaran Teater Gandrik.
Kegiatan
berakhir pukul 11.15 Wib berjalan dengan aman dan lancar. (Sihumas Kasihan)
Posting Komentar