Menjelang
Idul Fitri, biasanya sebagian masyarakat Indonesia khususnya yang merantau
sudah mulai sibuk dengan persiapan mudik, mulai dari transportasi, pakaian
lebaran, oleh-oleh sampai gepokan rupiah, dengan tujuan dapat bersilaturahmi dengan
keluarga di kampung halaman, sekaligus berbagi kebahagiaan.
Namun
khusus bagi mereka yang mudik menggunakan kendaraan umum harus menambah satu
bekal lagi agar tujuan mudik dapat tercapai yaitu cara menghindari kejahatan
Hipnotis atau Gendam.
Gendam
adalah kejahatan penipuan menggunakan metode hipnosis, yang dipercaya
menggunakan ilmu hitam atau magic atau sihir. Padahal secara teknis gendam
merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction, Ericksonian
Hypnosis, dan Mind Control (telepati, magnetism) dan termasuk dalam metode
hypnosis modern yang sudah dikenal di dunia barat.
Hipnotis
sebenarnya istilah buat pelaku yang mempergunakan kemampuan hipnosis. Ini
persepsi yang harus kita buang dulu. Hipnosis sendiri adalah ilmu pengetahuan yang
layak dipelajari oleh siapapun, jadi tidak ada kaitannya dengan ilmu hitam
(Magic). Dia seperti pisau, bisa dipakai untuk memotong bawang atau malah
membunuh. Tergantung pemakainya.
Sebagaimana
diketahui bahwa tindakan kita itu digerakkan oleh pikiran (alam) sadar dan
pikiran bawah sadar kita. Ketika pikiran bawah sadar kita bekerja, tentu
pikiran sadar kita tidak berfungsi. Sehingga kita tidak bisa berpikir logis
atau kritis. Di antara alam sadar dan alam bawah sadar, terdapat critical area
yang membatasi. Hipnosis adalah tindakan untuk mengurangi peran area kritis
tersebut hingga akhirnya pikiran bawah sadar kita terbuka. Saat hipnotis
berhasil memasuki alam bawah sadar kita, tentu kita tidak menjadi kritis dan
sangat mudah menerima sugesti. Mentransfer uang, menyerahkan kendaraan, atau
lainnya, adalah hasil dari sugesti hipnotis tadi.
Cara
untuk mengurangi peran area kritis ini biasanya disebut induksi. Tekniknya
macam-macam. Di antaranya dengan pembingungan (misalnya dengan mengajukan
pertanyaan yang membuat kita bingung), intimidasi (membuat kita terpana karena
takut atau kagum), pengalihan mendadak, sugesti perlahan, atau yang lain.
Kebanyakan hipnotis menggunakan kombinasi dari berbagai teknik tersebut.
Calon
korban yang banyak diincar adalah wanita, remaja, orang yang terlihat kurang
percaya diri, dan orang yang sendirian. Wanita diincar karena sering
menggunakan perasaan sehingga critical areanya mudah terbuka. Remaja banyak
diincar karena critical areanya masih tipis. Orang yang kurang percaya diri itu
sugesti dirinya rendah sehingga mudah disugesti orang lain. Dan mereka yang
sendirian, minimal mudah melamun atau bengong, sehingga peluang dihipnosis
besar.
Secara
teknis, untuk menghindari kejahatan hipnotis/gendam sangatlah mudah. Berikut
ini tips untuk menghindari kejahatan gendam/hipnotis jalanan:
1.
Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada
orang yang menolaknya, karena seluruh proses hipnotis adalah proses “self
hypnosis” (kita mensugesti diri sendiri). Rasa takut kita dimanfaatkan oleh
pelaku hipnotis.
2.
Curigalah pada orang yang baru anda kenal dan berusaha mendekati Anda, karena
seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.
3.
Hindari kontak mata dengan orang yang mencurigakan, serta waspadalah terhadap
orang yang menepuk Anda dan hindari dari percakapan yang mungkin terjadi.
Ketika Anda fokus pada ucapannya/kontak mata, pada saat itulah sugesti sedang
dilontarkan. Segeralah pindah dari tempat itu dan alihkan perhatian Anda ke
tempat lain.
4.
Sibukkan pikiran Anda dan jangan biarkan pikiran kosong pada saat Anda sedang
sendirian di tempat umum. Pada saat pikiran kosong, alam bawah sadar Anda
terbuka sangat lebar dan mudah untuk tersugesti.
5.
Waspadalah terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang
datang tiba-tiba secara tidak wajar, karena kemungkinan saat itu ada seseorang
yang berusaha melakukan telepathic forcing kepada Anda. Segera niatkan untuk
membuang seluruh energi negatif tersebut ke bumi, cukup dengan cara visualisasi
dan berdoa menurut agama dan keyakinan Anda.
6.
Bila ada orang yang memiliki kebiasaan “latah” usahakan agar kalau bepergian
ditemani oleh orang lain, karena latah adalah suatu kebiasaan membuka bawah
sadar untuk mengikuti perintah. Usahakanlah untuk menghilangkan kebiasaan latah
tersebut.
7.
Hati-hati terhadap beberapa orang yang tiba-tiba mengerumuni Anda tanpa suatu
hal yang jelas dan pergilah ke tempat yang ramai atau laporkan kepada petugas
keamanan. Kadang para pelaku kejahatan hipnotis melakukan aksinya secara
berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.
8.
Jika Anda mulai merasa memasuki suatu kesadaran yang berbeda, segeralah
perintahkan diri Anda agar sadar dan normal kembali, dengan meniatkan, “Saya
sadar dan normal sepenuhnya!”.
Semoga
tips ini bermanfaat agar terhindar dari kejahatan hipnotis/gendam pada saat
mudik lebaran nanti.
Posting Komentar