Kapolsek
Pajangan AKP Riwanta bersama Bhabinkamtibmas Desa Sendangsari Aipda Tetepana
dan Bhabinkamtibmas Desa Triwidadi Aipda Ngadiman menghadiri pertemuan
penyampaian hasil kajian tanah longsor dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kab. Bantul Tahun 2014 di wilayah Kec. Pajangan, Kamis 20 November 2014
jam 10.00 WIB.
Acara di
Balai Desa Sendansgari dihadiri oleh
Kasitrantib Kec. Pajangan Halumuan Marbun, SH, Lurah SendangsariMuh. Irwan
Susanto, ST, Kasitapem Desa Guwosari Muh. Taufik dan para Kepala Dukuh baik
dari Desa Sendangsari maupun Desa Guwosari yang memiliki wilayah rawan bencana
tanah longsor, peserta sejumlah ± 20 orang. Acara di Balai Desa Triwidadi di
hadiri Lurah Desa Triwidadi Slamet Riyanto, Kasi Trantib Halumuan Marbun, SH,
Bhabinkamtibmas Triwidadi Aipda Ngadiman, Babinsa Koramil Pajangan Serma
Kasimin, para Kepala Dukuh Triwidadi dan ibu-ibu Kader PKK, peserta sejumlah ±
20 orang. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bantul
dipimpin oleh Bpk. Dewanto Dwipoyono, STP (Kasi Pencegahan, Persiapan dan
Persiagaan Bencana Kab. Bantul), Bpk. Budiantar (Staf Kasi Pencegahan,
Persiapan dan Persiagaan Bencana Kab. Bantul) serta Tim leader Kajian Tanah
Longsor Ibu Sri Amiyatun dan Evita Pramudiyanti dari UII (Universitas Islam
Indonesia).
Kasi trantib
Pajangan pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kajian ini di titik-titik
yang dianggap rawan bencana tanah longsor di wilayah Pajangan adalah sangat
penting sehingga dengan begitu warga masyarakat yang tinggal disekitarnya dapat
waspada saat hujan sehingga terhindar dari tanah longsor.
Bpk. Budi
dari BPBD menyampaikan pertemuan ini merupakan penyampaian hasil kajian dari
Tim yang dibentuk BPBD Kab. Bantul mengenai hasil kajian tanah longsor di
wilayah Pajangan.
Di Kec.
Pajangan tidak terlalu tinggi ancaman bencana tanah longsornya hanya ada
beberapa titik tertentu yang masuk zona merah.
Harapan dari BPBD Kab. Bantul kita harus mengantisipasi sejak dini
berbagai bentuk bencana baik itu tanah longsor, angin puting beliung, gempa
bumi dan banjir dan lebih komunikasi dengan pihak BPBD Kab. Bantul tentang
pelatihan dan cara mengantisipasinya kepada masyarakat Kec. Pajangan.
Ibu Sri
Amiyatun dalam paparannya menyampaikan hasil kajian tanah longsor di wilayah
Kec. Pajangan. Bencana alam yang perlu diantisipasi yaitu bencana tanah
longsor, kebakaran, gempa bumi dan angin puting beliung. Kondisi tanah dan
batuannya yang dijadikan parameter tim untuk menentukan daerah rawan longsor,
segi kemiringan dan lereng, kondisi tanah yang sudah retak, kondisi hujan,
tanaman ada yang memperkuat dan
sebaliknya membuat rapuh tanah dan tempat pemukiman yang dioptimalkan oleh tim
untuk dikaji sehingga dapat meminimalisir resiko bencana tanah longsor.
Selanjutnya
hasil kajian dilanjutkan oleh Ibu Evita menyampaikan daerah aliran sungai Progo
rapuh dan rawan bencana tanah
longsor. Ia menunjukkan zona merah di
peta Kec. Pajangan yang rawan bencana tanah longsor. Kemudian Ia melanjutkan
teknis kajian kepada Pemerintah Desa se Kec. Pajangan dan Kec. Pajangan.
Tim kemudian
melanjutkan kajian ke Balai Desa Triwidadi. Lurah Triwidadi dalam kesempatan
tersebut menyampaikan daerah rawan resiko bencana tanah longsor pihak
pemerintah Desa dan Pedukuhan serta RT untuk mengantisipasinya yang mana saat
ini sudah memasuki musim penghujan.
Bpk. Dewanto
Dwipoyono, STP dari BPBD Kab. Bantul mengharapkan masukan dari Pemerintah Desa
dan para Kepala Dukuh di Triwidadi sehingga hasil dokumen yang sudah ada ini
akan lebih menjadi valid dan dapat
dipertanggung jawabkan. Teknis hasil kajian tanah longsor di Desa Triwidadi
disampaikan oleh Ibu Sri Aminatun dari UII. Bpk. Dewanto Dwipoyono, STP
menambahkan hasil kajian ini kepada para Kepala Dukuh untuk disampaikan kepada
warganya yang tinggal di zona merah maupun zona kuning untuk bersiap diri
mengantisipasi bencana tanah longsor.
Hingga
selesainyapenyampaian kajian tanah longsor di Balai Desa Sendnagsari dan Balai
Desa Triwidadipada jam 14.00WIB situasi dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas
Pajangan)
Posting Komentar