Waspadalah terhadap
telepon yang mengatasnamakan pejabat atau polisi yang meminta transfer dana
pada anda, karena modus ini banyak digunakan para penipu dan sudah banyak
masyarakat yang tertipu dengan modus ini.
Seperti yang
terjadi pada hari Rabu tanggal 17 Desember 2014 sekira jam: 13.30 Wib Kepala
Sekolah SDN 2 Sanden Bantul Saryana MPd di telepon oleh pelaku dengan No:
081288181861 yang mengaku sebagai Kapolres Bantul.
Dalam Pembicaraan
di telepon pelaku memberikan apresiasi kepada SDN 2 Sanden Bantul yang telah mendapat
kunjungan rombongan DPRD Bantul komisi D. Kemudian pembicaraan ditutup dengan perjanjian
pertemuan di Polres Bantul.
Namun kemudian
pada hari Kamis tanggal 18 Desember 2014 sekira jam: 11.00 Wib pelaku menelpon lagi
membatalkan pertemuan dengan alasan keluarganya di Garut Jawa Barat sakit, kemudian
meminjam uang Rp 2 juta kepada korban. Permintaan tersebut kemudian disanggupi
dan langsung ditransfer ke rekening No 4157-01-001036-50-4 atas nama Eka
Yuliana sesuai permintaan lewat BRI Unit Palbapang Bantul.
Setelah ditransfer
pelaku susah dihubungi dan karena dirinya merasa tertipu kemudian kejadian ini
dilaporkan ke Polres Bantul.
Merasa
namanya dicatut untuk menipu maka Kapolres Bantul AKBP Surawan, SIK menegaskan
agar masyarakat tidak mudah percaya dengan pelaku-pelaku penipuan yang
mengatasnamakan Kapolres Bantul. "Kami himbau kepada masyarakat jangan
mudah percaya dengan orang yang mengaku sebagai Kapolres. Apalagi meminta uang
untuk alasan tertentu. Jelas hal tersebut merupakan modus penipuan untuk mencari keuntungan," himbaunya.
Berkaca dari
kejadian ini, Kasubag Humas meminta dan mengingatkan masyarakat agar waspada
terhadap beragam bentuk modus penipuan. Serta mengimbau kepada seluruh
masyarakat untuk tidak mempercayai telepon/SMS yang mengatasnamakan kepolisian
yang isinya meminta uang dengan alasan apa pun juga.
Beliau
menjelaskan, aksi pelaku pemerasan atau penipuan mengatasnamakan pejabat
biasanya dilakukan dengan cara menghubungi melalui telpon atau menyampaikan
lewat pesan singkat (SMS). Mereka meminta sejumlah uang dengan beragam alasan.
Biasanya mereka tidak mau bertemu langsung dan meminta koban transfer uang via
rekening bank.
Waspadalah
jangan sampai anda menjadi korban selanjutnya.
Posting Komentar