Apel bersama dalam rangka pencanangan “Jogja Gumerah”
digelar di halaman Masjid Agung Bantul, Minggu, 8 Maret 2015 pukul 07.30 Wib.
Pemerintah Kabupaten Bantul sengaja mengambil momentum
pencanangan ”Jogja Gumerah” sebagai sarana Bantul yang anti terhadap Vandalisme
dan anti Narkoba serta dalam rangka menyongsong kota Adipura pada tahun
2015-2016. Dalam pencanangan “Jogja Gumerah” ini, juga dilaunching logo baru
Yogyakarta “Jogja Istimewa” yang menggantikan logo lama.
Bertindak sebagai pengambil apel adalah Wakil Bupati
Bantul, Drs. Sumarno, Prs dan diikuti oleh kurang lebih 500 perserta yang
terdiri dari unsur Forkopimda Bantul, TNI / POLRI, Kepala SKPD, Kepala Sekolah
SMP, SMK dan SMA se-Kabupaten Bantul.
Dalam amanatnya, Wakil Bupati menyatakan bahwa Kebersihan
dan kenyamanan lingkungan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Lingkungan yang kumuh dan pagar yang banyak corat coret dengan
berbagai tulisan tidak menunjukkan budaya yang beradab.
Bantul merupakan kabupaten yang telah beberapa kali
mendapatkan penghargaan Adipura, namun seiring perjalanan waktu beberapa tahun
belakangan selalu tersingkir dari kabupaten lain. Untuk meraih kembali predikat
Adipura, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat kita gerakkan untuk
memperhatikan lingkungan. Apalagi dengan dicanangkannya “Jogja Gumregah”
merupakan momentum yang harus disambut dengan gerakan nyata.
Predikat adipura bukanlah tujuan utama dalam gerakan ini,
namun kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat menjadi
gerakan yang berkelanjutan. Mulai sekarang masyarakat harus menjauhi Vandalisme
dan Narkoba yang sebenarnya tidak ada manfaatnya bahkan sangat merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Bantul, Drs. Eddy
Susanto, dalam laporannya mengatakan gerakan membersihkan lingkungan dari
sampah dan corat coret dipagar merupakan momentum dari gerakan “Jogja
Gumregah”.
Gerakan yang dititikberatkan di lingkungan masjid agung
“Manunggal” ini diikuti ASN baik negeri maupun swasta, Polres, Kodim untuk
terlibat didalamnya ditambah masyarakat dan sekolah yang berada sekitarnya.
Komplek Masjid Agung sengaja dipilih karena Masjid Agung merupakan gerbang
utama memasuki kota Bantul, dan disitu terdapat taman kota dan hutan kota. Dua
tempat tersebut merupakan syarat diraihnya adipura sehingga harus bersih dan
terlihat asri.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan peralatan kerja
bakti secara simbolis kepada perwakilan peserta dan dilanjutklan dengan kerja
bhakti bersama.
Selama berlangsungnya kegiatan personil Polsek Bantul
melakukan pengamanan hingga acara berakhir dalam keadaan aman tertib. (Sihumas
Sek Bantul)
Posting Komentar