Untuk dapat
menilai pentingnya memakai sabuk pengaman, perlu kita ketahui dinamika dari
suatu tabrakan. Dalam suatu tabrakan kendaraan bermotor, sesungguhnya terdiri
atas tiga macam tabrakan.
Tabrakan
kendaraan
Tabrakan
yang pertama adalah tabrakan kendaraan yang menyebabkan kendaraan melesak dan
tertekuk saat menabrak sesuatu dan menyebabkan kendaraan berhenti mendadak. Ini
terjadi kurang lebih hanya dalam waktu sepersepuluh detik. Kehancuran bagian
depan akan menyerap sebagian kekuatan tabrakan dan melindungi kendaraan secara
keseluruhan. Hasilnya adalah, ruang penumpang tidak terhenti seketika, tetapi
dalam suatu tahapan, dibanding bagian depan kendaraan.
Tabrakan
penumpang dengan benda lain.
Tabrakan
kedua adalah tabrakan penumpang, saat menabrak suatu bagian dari kendaraan.
Saat terjadi tabrakan, penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman masih
bergerak dalam kecepatan kendaraan semula. Beberapa saat setelah kendaraan
benar-benar terhenti (karena menabrak sesuatu), penumpang yang tidak mengenakan
sabuk pengaman akan terhempas pada apapun yang ada di depannya, yang merupakan
bagian dari mobil dan terbuat dari benda keras (walau mungkin dibalut dengan
bahan yang lebih lunak seperti kain, busa dsb).
Tabrakan
antar penumpang.
Dalam format
yang lain, bisa terjadi tabrakan antar penumpang. Banyak cedera berat yang
diakibatkan oleh penumpang tak bersabuk pengaman saling bertabrakan. Dalam
suatu tabrakan, penumpang cenderung bergerak ke arah titik singgung tabrakan,
bukan menjauhinya. Penumpang yang duduk dibagian depan sering kali terhantam
oleh penumpang di belakangnya yang tidak mengenakan sabuk pengaman, yang
bergerak dengan kecepatan tinggi bagaikan proyektil.
Tabrakan internal.
Dalam hal
penumpang telah benar-benar terhenti (karena terhempas pada sesuatu) organ
bagian dalam tubuhnya masih bergerak ke depan dalam kecepatan semula. Saat
tubuhnya benar-benar terhenti, organ bagian dalam akan saling berbenturan atau
bahkan terhempas pada bagian kerangka yang relatif lebih keras. Inilah tabrakan
ketiga dan sering menyebabkan cedera serius bahkan fatal.
Dalam
tabrakan, sabuk pengaman yang dikencangkan dengan benar akan mendistribusikan
tenaga perlambatan yang bekerja sangat cepat, melalui bagian yang lebih luas
dan kuat dari tubuh manusia, seperti dada, pinggang dan bahu. Sabuk pengaman
akan sedikit meregang (melar) untuk memperlambat tubuh dan menambah stopping
distance. (Stopping distance adalah jarak antara saat tenaga perlambatan mulai
bekerja hingga tubuh benar-benar berhenti) semakin pendek stopping distance
benturan yang terjadi akan semakin kuat.
Jadi,
kenakanlah sabuk pengaman
Pada
seseorang yang tidak mengenakan sabuk pengaman, saat kendaraan membentur
sesuatu dan tenaga perlambatan mulai bekerja pada kendaraan, orang tersebut
masih bergerak dengan kecepatan kendaraan semula. Tenaga perlambatan baru
bekerja padanya setelah dia membentur sesuatu dan terhenti. Dengan demikian
orang tersebut hampir tidak mempunyai stopping distance. Oleh karenanya
perbedaan stopping distance antara orang yang mengenakan sabuk pengaman dan
yang tidak, dapat bermakna sebagai perbedaan antara hidup dan mati.
Tanpa mengenakan
sabuk pengaman melanggar UU no 14, tahun 1992, pasal 23, tentang keharusan
pemakaian sabuk pengaman. (Bag Humas Res Bantul)
Posting Komentar