Sabtu, 28
Februari 2015 jam 09.00 Wib di Mosium Jendral Besar HM Soharto, Dusun Kemusuk,
Argomulyo, Sedayu dilaksanakan Seminar Nasional Peringatan 66 Tahun SO 1 Maret
1949 dengan tema mewariskan nilai nilai perjuangan SO 1 Maret 1949 untuk
mengembalikan jati diri Bangsa.
Kegiatan
tersebut juga dihadiri oleh Ibu Hj. Siti Hediati Soeharto, SE, Letjen (Purn)
Lukman (Ketua Yayasan Kajian Citra Bangsa) Cosmas Batu bara (Mantan Menteri era
Soeharto dan mantan aktifis mahasiswa th 1965), Bapak Kiki Syahnakri, bapak
Marku Basuni, Muspida, Kapolres Bantul diwakili Kapolsek Sedayu Kompol Darwis,
Kapolsek Sedayu diwakili oleh Kanit Lalulintas AKP Slamet Subiyantoro, TNI /
Polri, guru – guru sejarah se- Diy, Toga, Tomas, para siswa dan perwakilan
mahasiswa kurang lebih 300 orang.
Di tengah
arus globalisasi, semua negara dihadapkan pada perang generasi ke-4. Perang
yang dimaksud ialah perang yang dikembangkan dari cara berpikir yang tidak
lazim dan diluar aturan peperangan yang berlaku.
"Sebenarnya,
cara berpikir kita inilah bisa menjadi perang generasi ke-4. Bentuknya bisa
perang ekonomi, budaya, sosial, teknologi, informasi dan lain-lain. Karena
sifat perusakannya dari dalam, untuk membentengi serta mewaspadai serangan itu
kita harus bangun jati diri dan karakter bangsa bersama-sama," papar
Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri mantan Wakil Kepala Satuan Angkatan Darat.
Menurut bapak
Kiki, ada empat sikap negatif bangsa. Pertama ialah bangsa ini feodal, sebab
dimana-mana status sosial sudah menjadi tujuan hidup. Kedua yaitu munafik,
ketiga malas dan yang keempat adalah suka mencari kambing hitam atau tidak mau
disalahkan.
Tak hanya
Kiki Syahnakri, seminar yang digelar oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Sejarah DIY, Yayasan Kajian Citra Bangsa dan Keluarga Besar Probosoetedjo ini
juga menghadirkan narasumber lain yakni Djoko Utomo (pengelola Memorial HM
Soeharto) dan Dr Makrum MAg (Direktur Program Pascasarjana STAIN Pekalongan).
Seminar yang
dibuka dengan sambutan Siti Hediati Soeharto perwakilan dari Keluarga Besar HM
Soeharto tersebut berakhir dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Sek Sedayu)
Posting Komentar