Kemacetan
dan kepadatan lalu lintas sudah menjadi pemandangan yang lazim, terutama di
kota-kota besar seperti Jakarta. Bersinggungan dengan kendaraan lain pun mudah
terjadi. Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa diterapkan dalam menghadapi
kemacetan :
Setengah
Kopling
Kemacetan
memang memaksa pengemudi untuk berjalan stop and go. Sebaiknya, tunggu sampai
kendaraan di depan sudah agak jauh, baru Anda mulai berjalan. Dengan begitu,
mobil terhindar dari kondisi 'setengah kopling' terlalu sering. Terlebih di
jalan menanjak. Selalu gunakan rem tangan untuk menahan gerakan mobil.
Posisi
transmisi netral ketika berhenti lama
Pada kondisi
berhenti lama di kemacetan, hingga lebih dari 30 detik, posisikan gigi ke
netral, kecuali jika dibutuhkan reaksi cepat. Pada mobil bertransmisi manual,
pedal kopling yang terlepas dari injakkan tentu sangat membahayakan. Sementara
pada mobil dengan transmisi otomatis, menggunakan posisi D terlalu lama saat
berhenti, dapat menambah konsumsi BBM.
Berpindah
jalur
Untuk
berpindah jalur, selalu gunakan lampu sein. Jika tidak diberi jalan, janganlah
memaksa. Tunggu hingga pengemudi di belakang memberi jalan. Toh, selisih waktu
antara memaksa berpindah dan tidak, tak terlalu signifikan. Sebaliknya,
resikonya sangat jauh lebih tinggi. Hal sama juga harus diterapkan ketika
memotong jalur untuk belok atau putar balik.
Pantau
indikator secara periodik
Di tengah
kemacetan siang hari, sering terjadi mesin mengalami overheat. Dengan memantau
indikator di panel instrumen secara periodik, Anda dapat mengetahui kondisi
mesin. Selain temperatur, lihat juga indikator lampu oli.
Posting Komentar