Polres
Bantul adakan apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Ketupat Progo 2015 untuk
mengecek kesiapan akhir pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H terutama terkait
dengan kekuatan personel, kelengkapan peralatan, sarana prasarana dan kesiapan
institusi lain yang terlibat.
Apel gelar
pasukan dipimpin Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK dihadiri oleh Bupati Bantul,
Hj. Surya Sri Surya Widati, Dandim 0729/Bantul Letkol Kav. Tumadi, S.Sos,
Kasatpol PP Kabupaten Bantul Hermawan Setiaji, SIP, MH, dan Kepala BPBD
Kabupaten Bantul Drs. Dwi Daryanto, M.Si. Selain anggota Polres Bantul dan
Polsek jajaran, apel gelar pasukan ini juga diikuti oleh pasukan dari instansi
terkait seperti Kodim 0729/Bantul, Dishub, Satpol PP, Senkom, PMI dan Pramuka Saka
Bhayangkara.
Dalam apel
gelar pasukan ini, Kapolres Bantul membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi
Drs. Badrotin Haiti. Dalam amanatanya, Kapolri menyampaikan bahwa Operasi
Ketupat diselenggarakan secara serentak diseluruh Polda untuk mengecek kesiapan
akhir pengamanan Hari Raya Idul Fitri terutama terkait dengan kekuatan
personel, kelengkapan peralatan, sarana prasarana dan kesiapan institusi lain
yang terlibat, sebelum melaksanakan tugas di lapangan.
Melalui apel
pengecekan ini diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang
dan cermat, dapat dilaksanakan secara baik dan mampu mendorong sinergitas
seluruh stakeholders sehingga penyelenggaraan “Operasi Ketupat - 2015” dalam
rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H dapat berjalan dengan sukses.
Kita semua berharap masyarakat di seluruh penjuru tanah air dapat merayakan
hari raya idul fitri secara aman, nyaman, tertib dan penuh khidmat.
Perayaan
Hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang khas,
karena bukan hanya sebagai momentum perayaan keagamaan tetapi sudah berkembang
menjadi bagian tradisi atau budaya, sehingga datangnya hari lebaran setiap
tahunnya selalu disertai dengan peningkatan aktivitas masyarakat melaksanakan
mudik ke kampung halaman untuk melakukan kegiatan silahturahim dengan sanak
saudara. aktivitas masyarakat yang meningkat ini, tentu mempunyai implikasi
terhadap arus pergerakan orang dan barang, mobilitas transportasi serta
transaksi perekonomian di seluruh penjuru tanah air, baik pada waktu menjelang,
pada saat maupun setelah Hari Raya Idul Fitri.
Peningkatan
aktivitas masyarakat dan pergerakan perpindahan orang dan barang, dalam
menyambut perayaan Idul Fitri akan menjadi gangguan kamtibmas apabila tidak
kita kelola dengan baik. Beberapa aktivitas masyarakat yang perlu kita
perhatikan adalah pelaksanaan ibadah puasa, takbiran, sholat ied, kegiatan
transaksi belanja, mudik, rekreasi atau wisata serta kegiatan distribusi bahan
pokok masyarakat dan bbm. sedangkan permasalahan kamseltibcar lantas yang harus
kita atasi karena adanya peningkatan volume arus lalu lintas kendaraan dan
barang yaitu kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan
data Operasi Ketupat tahun 2014 lalu, tercatat jumlah kejadian kecelakaan lalu
lintas mengalami penurunan sebanyak 618 kasus atau 16,81 %, dari 3.675 kasus
pada tahun 2013 menjadi 3.057 kasus pada tahun 2014. Berdasarkan data operasi
tersebut, jalur jalan yang paling tinggi memiliki angka kecelakaan adalah jalur
pantura, sedangkan jenis kendaraan yang tercatat mengalami kecelakaan lalu
lintas dengan jumlah angka tertinggi, yaitu sepeda motor dan mobil penumpang.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor manusia yang disebabkan
kurang disiplinnya para pengendara seperti pemudik yang menggunakan sepeda
motor dibebani dengan pembonceng dan muatan yang melebihi batas ketentuan,
tidak patuh pada peraturan lalu lintas dan tingkat kelelahan pengendara sepeda
motor yang tinggi.
Faktor alam
yang meliputi kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah dan
kondisi klimatologis dengan adanya musim hujan dan musim kemarau. Faktor
kelaikan kendaraan, karena masih ada pemudik yang tidak memperhatikan kelaikan
kendaraannya menyangkut kondisi ban, rem, sistem navigasi dan instrumen penting
lainnya. Faktor kondisi jalan, disebabkan banyaknya tanjakan tinggi, turunan
dan tikungan tajam serta adanya kerusakan jalan menjadi salah satu penyebab
kecelakaan lalu lintas apabila para pemudik tidak mahir dalam mengemudikan
kendaraannya. Faktor prasarana jalan, yaitu kurangnya traffic light, rambu -
rambu dan marka jalan pada titik - titik jalan dan lokasi jalan tertentu.
Memperhatikan
berbagai faktor tersebut, Kapolri meminta kepada seluruh jajaran polri dan
seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini, untuk sungguh – sungguh
merealisasikan langkah – langkah antisipatif sebagaimana yang telah dirumuskan.
Kapolri berharap langkah antisipatif tersebut, mampu sepenuhnya menekan terjadinya
kecelakaan lalulintas. kita semua harus terus berupaya dan berdoa agar moment
hari lebaran ini, tidak diwarnai dengan peristiwa yang membawa kedukaan.
Selanjutnya
perlu kita pahami, bahwa pada tahun 2015 ini, Kementerian Perhubungan
memprediksi kenaikan arus mudik lebaran pada semua moda akan mencapai kurang
lebih 1,9 % atau sekitar 20.002.724 orang dibandingkan dengan pemudik tahun
2014 sebesar 19.618.530. Implikasi sistemik dari kenaikan arus mudik tersebut
adalah, peningkatan penggunaan moda transportasi seperti kereta api, pesawat,
asdp, motor, mobil pribadi, bus dan kapal laut. Sedangkan untuk puncak arus
mudik untuk semua moda transportasi diperkirakan akan terjadi pada H - 7 dan
arus balik pada H + 3 pelaksanaan Idul Fitri tahun 2015. Selain itu, Kapolri
juga perlu mengingatkan adanya berbagai potensi ancaman kamtibmas yang harus
terus diantisipasi, seperti terorisme, teror bom, sabotase, perkelahian antar
kelompok warga masyarakat, kebut - kebutan, penyalahgunaan narkoba, miras,
peningkatan kebutuhan BBM, peningkatan harga kebutuhan pokok, kebakaran,
kriminalitas, penjualan petasan dan bencana alam.
Memahami
berbagai permasalahan, gangguan kamtibmas dan beragam ancaman yang mungkin
terjadi, maka dalam rangka menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat pada
perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Polri beserta seluruh jajarannya dibantu
instansi terkait dan komponen masyarakat lainnya menyelenggarakan operasi
kepolisian terpusat, yaitu “Operasi Ketupat - 2015” selama 16 hari, mulai
tanggal 10 s.d. 25 juli 2015. Operasi ini merupakan operasi kemanusiaan dimana
selama “Operasi Ketupat-2015” akan digelar kekuatan sebanyak 145.676 personel
terdiri dari anggota Polri sebanyak 82.538 personel, tni sebanyak 12.761
personel serta instansi terkait sebanyak 50.377 personel yang akan tergelar di
3.030 pos pengamanan dan 1.083 pos pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Kekuatan
yang diturunkan ini untuk melaksanakan pengamanan di tempat – tempat
peribadatan umat Muslim, lokasi sholat ied, pemukiman masyarakat, jalur - jalur pergerakan orang dan barang, terminal,
obyek - obyek wisata, tempat - tempat pembagian zakat fitrah, serta tempat -
tempat dan kegiatan masyarakat lain yang perlu diamankan, sehingga diharapkan
masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 H dengan nyaman dan tertib
dalam situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
Perlu
dipahami bahwa pada pelaksanaan “Operasi Ketupat - 2015” dalam rangka
pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, telah ditetapkan beberapa target untuk
kita capai, yaitu :
1. Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi
masyarakat yang melaksanakan kegiatan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 H,
baik pada saat beribadah puasa, sholat tarawih, sholat idul fitri,
bersilaturahim, berwisata maupun berbagai aktivitas lainnya;
2. Terwujudnya keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang bepergian, baik yang
menggunakan moda angkutan darat, angkutan laut / sungai / penyeberangan maupun
angkutan udara;
3. Terjaminnya keamanan dan kelancaran
distribusi bahan kebutuhan pokok dan bbm, sehingga tidak menimbulkan
kekhawatiran masyarakat terhadap harga dan ketersediaannya;
4. Terwujudnya keamanan dalam aktivitas
embarkasi dan debarkasi di pelabuhan / terminal darat, laut, maupun udara untuk
menjamin keselamatan penumpang dan barang selama perjalanan maupun setibanya di
tempat tujuan;
5. Terbangunnya kesiap-siagaan sistem tanggap
darurat, melalui koordinasi sinergitas lintas sektoral dan antar komponen
masyarakat dalam menghadapi situasi darurat yang datang secara tiba-tiba,
seperti bencana alam, bencana non alam dan bentuk - bentuk keadaan darurat
lainnya.
6. Termonitor dan terdatanya semua kejadian
baik kejadian gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas dengan cermat, akurat
dan benar, sehingga dapat dijadikan bahan dalam pelaksanaan analisa dan
evaluasi secara berkesinambungan, demi untuk perbaikan dan penyempurnaan
perencanaan dan pelaksanaan “Operasi Ketupat - 2016” yang akan datang.
Selanjutnya
untuk menghadapi tugas mulia ini, ada beberapa hal yang harus dipedomani dan
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, yaitu :
1. Siapkan dan pelihara kondisi fisik dan
mental saudara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. tampilkan
sikap humanis, awali pelayanan dengan senyum, salam dan sapa serta hindari
sikap arogansi dan kesewenang – wenangan.
2. Laksanakan tugas pengamanan dan pelayanan
kepada masyarakat dengan penuh rasa ketulusan dan keikhlasan serta pelihara
semangat pengabdian yang siap membantu dan melayani masyarakat kapanpun dan
dimanapun.
3. Tingkatkan kepekaan terhadap situasi
lingkungan dan lakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan peran fungsi
intelijen dan bhabinkamtibmas di lapangan untuk mengetahui dinamika dan
perkembangan situasi di masyarakat, sehingga semua potensi yang dapat
menimbulkan gangguan kamtibmas dapat diantisipasi sedini mungkin.
Posting Komentar