Beberapa minggu terakhir semakin banyak truk pengangkut
pasir yang melewati Pasar Celep. Truk-truk pengangkut pasir yang mengambil pasir dari Kali Progo, Srandakan
itu terpaksa lewat Pasar Celep karena rute yang biasanya dilewati tidak
diperbolehkan lagi oleh warga.
Biasanya truk-truk itu melewati Srandakan lalu ke timur
sampai perempatan Gejlik Pitu, terus ke utara. Berpuluh-puluh truk setiap hari
melewati jalan yang halus namun cukup sempit itu. Warga di sekitar Gejlig Pitu
sekarang memasang spanduk berupa larangan truk pasir untuk melintasi wilayah
tersebut. Keinginan warga bisa dimengerti karena puluhan truk yang melewati
jalan itu tentu akan mempercepat kerusakan jalan.
"Sekarang beralih lewat selatan. Warga di sebelah
selatan pun mulai resah," kata Sekretaris Camat Sanden, Rudy Suharto, SIP,
M.Si (23 Oktober 2015)
Jalur selatan yang dimaksud adalah lewat perempatan
sebelah selatan Kantor Kecamatan Sanden sampai Pasar Celep. Selama ini jalan
berkelak-kelok sepanjang 3 km itu jarang dilewati truk, hingga kondisinya lebih
mulus dibandingkan jalan antara perempatan Nggumulan ke timur sampai Jalan Samas. Rute Nggumulan sampai ke Jalan
Samas kondisi jalannya sering rusak parah karena sering dilewati truk pasir.
Jika tidak diantisipasi, jalan sebelah selatan pun, bukan
tidak mungkiin akan seperti yang sebelah utara. Tentu saja selain mengurangi
kenyamanan pengguna jalan, juga berpotensi menimbulkan kecelakaan. (Sihumas
Polsek Sanden)
Posting Komentar