Disela melaksanakan monitoring tersebut Bripka Mulyadi mengungkapkan TPU krapyak merupakan salah satu pemakaman Krapyak terbesar dan terluas di Kapanewon Sewon, dan merupakan pemakaman umum, dimana banyak warga dari berbagai daerah dimakamkan di tempat ini.
“Karena banyaknya warga dari berbagai daerah, yang setiap menjelang ramadhan, banyak ahli waris dari berbagai daerah yang datang untuk berziarah, dan kebetulan pada hari ini dilaksanakan Nyadran oleh warga krapyak dan ahli waris,” ungkap Bripka Mulyadi.
Menurut Bhabinkamtibmas Panggungharjo Sadranan atau yang lebih dikenal oleh warga masyarakat dengan istilah Nyadran adalah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan di bulan Sya'ban atau Ruwah untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. Nyadran selalu dilaksanakan setiap tahun dan tradisi tersebut dilakukan secara turun-temurun.
Bripka mulyadi juga menambahkan Pelaksanaan tradisi Nyadran ditujukan untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggalkan dunia dan untuk mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian. Nyadran juga dijadikan sebagai sarana guna melestarikan budaya gotong royong sekaligus upaya untuk menjaga keharmonisan masyarakat. (Humas Polsek Sewon)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Posting Komentar