Polres Bantul meminta kepada masyarakat agar tidak menyalakan petasan saat malam pergantian tahun. Sebagai gantinya, polisi menyebut jika masyarakat dapat membunyikan sirine atau permainan tradisional otok-otok.
"Masyarakat bisa mengganti penggunaan kembang api dan petasan dengan suara sirine kuno dan mainan tradisional anak-anak yang terbuat dari bambu, seperti otok-otok," kata Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry kepada wartawan, Jumat (22/12/2023).
Semua itu, kata Jeffry bisa masyarakat lakukan saat di car free night atau sejumlah ruas jalan utama di Bantul. Terkait kembang api, Jeffry mengaku jika Polres Bantul tidak melarang namun penggunaan kembang api harus berizin dan dalam pengawasan.
"Kalau kembang api diperbolehkan dengan kriteria tertentu yang perlu pengawasan dan perizinan," ujarnya.
"Jadi untuk kembang diizinkan selama melakukan proses perizinan terlebih dahulu untuk penggunaannya," lanjut Jeffry.
Terlepas dari hal tersebut, Jeffry meminta kepada masyarakat yang pergi untuk liburan untuk memastikan rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal. Semua itu agar tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan.
"Apalagi sudah banyak kasus rumah dibobol maling selama penghuninya bepergian. Jadi pastikan rumah dalam keadaan terkunci," ucapnya.
Selain itu, untuk menghindari terjadinya kebakaran, Jeffry meminta agar masyarakat memastikan kompor dalam keadaan mati. Sedangkan untuk lampu, gunakan lampu utama saja yang dinyalakan.
Jeffry juga meminta wisatawan yang berlibur ke pantai selatan Bantul agar tidak mandi di laut. Sebab, di pantai selatan Bantul, khususnya Parangtritis terdapat palung laut yang arusnya berbahaya bagi wisatawan.
"Karena karakteristik pantai selatan Bantul banyak terdapat palung, sehingga sangat membahayakan. Jadi untuk wisatawan yang mau liburan ke Pantai selatan kalau bisa jangan mandi di laut," ucapnya.
Posting Komentar