Personel Polsek Sewon, Polres Bantul, hari ini meghadiri dan mengikuti kegiatan pengajian lintas sektoral pemerintah Kapanewon Sewon, Jumat (22/03/2024),pagi.
Kegiatan pengajian berlangsung di Pendopo Balai Kalurahan Bangunharjo, Jl. Imogiri Barat, Semail, Bangunharjo Sewon Bantul.
Hadir dalam acara tersebut Panewu Sewon Hartni, SIP.MM., Kapolsek Sewon diwakili Pejabat Harian Sementara Kanit Samapta Iptu Harjana bersama personil Polsek Sewon,, Koramil 04 Sewon, KUA Sewon, perwakilan BNN Kabupaten Bantul, Korwil pendidikan Sewon, Puskesmas Sewon 1 dan 2, Pejabat struktural dan Kepala Jawatan Kapanewon Sewon, Lurah Bangunharjo Nur Hidayat, S.Ag., M.Si., Staf, Pamong Kalurahan Bangunharjo, TP PKK Kalurahan Bangunharjo, dan undangan.
Dalam sambutan Panewu Sewon Hartni SIP.MM., menyampaikan bulan suci Ramadhan ini memang bulan yang di tunggu tunggu oleh umat manusia, dan pada kesempatan ini mewakili pemerintah Kapanewon Sewon, mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat apabila dalam memberikan pelayanan masih ada kekurangan.
Pada kesempatan tersebut Panewu juga menyampaikan hasil rapat koordinasi yang di laksanakan di Kabupaten Bantul yang di pimpin langsung oleh Bupati Bantul dan diikuti oleh seluruh stakeholder kabupaten Bantul, diantaranya dalam pelaksanaan takbir keliling dihimbau untuk tidak keluar dari Kapanewon, dan tidak menggunakan sound sistem secara berlebihan, serta menghimbau kepada masyarakat khususnya putra putri untuk tidak membuat, membeli, memproduksi dan menyalakan petasan.
Usai sambutan dilanjutkan dengan pemberian santunan pendidikan kepada 8 (delapan), anak yatim.
Dalam tausiyahnya Drs. H. Mukhlisin, yang menyampaikan berjuang melawan hawa nafsu sudah disyari’atkan oleh Allah SWT. Salah satu di antaranya adalah perintah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Maka sangat wajar bagi setiap muslim bergembira menyambut kedatangan bulan ini, karena bertemu dengan bulan yang secara khusus manusia bisa mengendalikan hawa nafsu dan keburukan-keburukan yang lahir dari pengaruhnya dalam diri.
Puasa yang bisa mengantar kepada ketaqwaan tentu tidak sekedar mengendalikan diri dari makan, minum, dan berkumpul suami istri di siang hari. Kemampuan menahan yang tiga ini adalah syarat sah puasa, dan ini bisa lakukan anak kecil yang belum baligh. Sehingga Nabi SAW mengultimatum orang-orang yang tidak makan dan tidak minum, tapi tetap berkata dusta dan berbuat tercela, maka Allah tidak butuh darinya rasa lapar dan haus yang ditahan selama seharian.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa puasa itu adalah latihan mengendalikan diri dari angan-angan buruk, serta perkataan dan perbuatan yang tercela. Jika istiqamah dan sungguh-sungguh sebulan penuh menahan diri dari maksiat dan keburukan-keburukan akibat pengaruh hawa nafsu, maka di sana akan tumbuh keimanan dan menjadi pendakian menuju akhlak dan ketaqwaan. Seorang muslim akan menjadi manusia seperti fitrah kelahirannya, yaitu hanya tunduk dan berserah kepada Allah. (Humas Polsek Sewon)
Posting Komentar