KAPOLRES BANTUL HADIRI SARASEHAN GERAKAN ANTI MAKSIAT (GAM) DI MARKAS GAM BANTUL

Senin, 29 Juli 20130 komentar



Minggu, 28 Juli 2013 pukul 20.30 wib, Di Markas Gerakan Anti Maksiat (GAM) Bantul Dusun Demblak Sari Kalangan Baturetno Banguntapan Bantul telah berlangsung Sarasehan dan silahturahmi Laskar Ormas Islam yang diselenggarakan oleh Gerakan Anti Maksiat (GAM) dalam rangka Pemberantasan Maksiat dengan Tema "Pemberantasan premanisme tanpa memberantas miras Omong kosong", dihadiri sekitar 250 orang dari Anggota laskar Gerakan Maksiat (GAM), Front Jihad Islam (FJI) dan Majelis mujahidin.

Hadir dalam acara tersebut Kapolres Bantul AKBP Ihsan Amin, SIK, MH, Wakapolres Bantul, Kabag Ops, Para Kasat, Kapolsek Banguntapan Kompol Sudarsono, Kapolsek Kasihan Kompol Fajar Pamuji, SH, Danramil Banguntapan Kapt Inf Surono, Komandan Laskar GAM Bpk. Godhi Nurhamidi, Komandan laskar FJI Bpk. Durrohman, Ketua laskar Kota Majelis Mujadidin Ustad Satria Adi Permana alias Abu Haikal, DPRD P3 kab. Bantul Bariq Ghufron, Ketua laskar Kota Majelis Mujadidin Ustad Satria Adi Permana/ Abu Haikal, Toga, Toma dan tamu undangan.

Ustad Satria Adi Permana dalam sambutannya mengatakan antara lain, perjalanan amar makruf nahi munkar berjalan atas keprihatinan beberapa ormas Islam antara lain GAM,FJI,MMI,GPK dengan merebaknya kemaksiatan di wilayah Bantul dan Sleman. Atas dasar visi dan misi yang sama Laskar islam dan ormas Islam bersatu memberantas kemaksiatan.

Pemberantasan maksiat yang sering dilakukan adalah dengan cara mengerahkan massa tapi berjalannya waktu pemberantasan dilakukan dengan cara dialog dengan aparat Kepolisian dan aparat kampung serta pengelola tempat kemaksiatan. Harapan kedepan laskar Islam bisa bersama sama dengan aparat Kepolisian punya visi dan misi yang sama memberantas kemaksiatan.

Beliau menegaskan, Laskar Islam akan tetap bergerak apapun resikonya apabila dari pemerintah maupun aparat Kepolisian yang mempunyai kewenangan pemberantasan maksiat tidak bergerak.

Kapolrest Bantul dalam sambutannya mengatakan antara lain, Seorang pemimpin akan mempertanggungjawabkan jabatanya sampai kelak di akhirat. Sebelum membersihkan orang lain, saya harus membersihkan diri saya dulu dan anggota saya, bila terbukti ada anggota saya yang melanggar saya akan proses sampai tingkat pengadilan.

Dalam mengelola negara Aparat Kepolisian hanya sabagai abdi negara yang menjalankan aturan negara atau Undang undang. Saat ini kita berbuat benar saja dianggap salah apalagi berbuat salah, seperti kasus di Kendal.

Dalam upaya menciptakan Kamtibmas di wilayah Bantul, saya telah banyak melakukan upaya upaya, salah satunya membangun kemitraan dengan ormas atau elemen masyarakat yaitu dengan silahturohmi kepada mereka yang semuanya itu bertujuan untuk menciptakan kerjasama yang sinergis memberantas penyakit masyarakat. Saya tidak mungkin bekerja sendiri tanpa kebersamaan. Mari jadi bahan evaluasi bersama," katanya.

Dalam pemberatasan maksiat jangan saling menyalahkan sehingga terjadi bentrokan antara ormas, mahasiswa maupun polisi , kita akan kehabisan energi untuk itu. Pada hal misi dan visi kita sama yaitu memberantas maksiat oleh karena itu mari kita dialokan agar kita senergistas dalam pemberantasan maksiat. Jangan sampai kita akan menyelesaikan masalah malah menimbulkan masalah baru.

Seperti di Yogyakarta dengan predikat kota pelajar tapi maksiat merajalela, itu harusnya kita pertanyakan kepada  lembaga yang membuat undang undang dan Pemda dalam hal ini dinas pariwisata yang memberikan ijin hiburan. Aparat Kepolisian bukan yang mempunyai kewenangan memberikan ijin tempat hiburan tapi hanya ijin keramaian.

Selama ini kepolisian berusaha semaksimal mungkin menciptakan situasi kamtibmas yang stabil dengan berbagai upaya antara lain dengan mengadakan operasi cipta kondusi, operasi pekat dan lain lain. Dengan operasi tersebut polisi telah berhasil menangkap puluhan bahkan ratusan tersangka judi togel, miras, pelacuran dan penyakit masyarakat lainya pada bulan ini. Itu semua demi menciptakan situasi yang aman dab tentram di wilayah Bantul. Kita harusnya bersyukur karena wilayah Bantul kondusif tapi coba kita lihat di daerah konflik mau bekerja dan beribadah saja susah.

Kapolres mengharapkan Polisi, Pemda, Ormas dan masyarakat punya visi dan misi yang sama memberantas kemaksiatan.

Mantan ketua Front Pemuda Islam Ustad Abdurruhman dalam tausyiahnya mengatakan antara lain ada pemahaman berbeda tentang ajaran Islam antara aparat Keplisian dengan Laskar Islam antara lain, dakwah harus dengan kelembutan, memang benar pada saat dakwah memang dengan kelembutan tapi amar makruf nahi munkar memberantas kemaksiatan tidak bisa dilakukan dengan kelembutan tapi harus dengan sikap tegas dan bila perlu dengan paksaan atau kekuatan (Power). Ini sebetulnya peran media yang membuat pemikiran salah yang mengatakan bahwa pemberantasan maksiat selalu dengan anarkis, ini yang perlu kita luruskan.

Amar makruf nahi munkar tidak hanya sekedar dengan mengajak sholat tapi tetap harus ada pencegahan terhadap perbuatan maksiat. Memberantas kemaksiatan yang dilakukan ormas bukan sok aksi tapi menjalankan misi dan visi umat islam dalam menjalankan amar maruf nahi munkar, jadi para laskar Islam jangan memperdulikan berita media yang memojokkan laskar Islam.

Saya bersyukur di indonesia dan khususnya di kabupaten Bantul masih ada yang peduli dengan pemberantasan maksiat. Kalau sudah tidak ada yang amar maruf nahi mungkar tunggu saja kebinasaan yang akan kita alami.

Setelah acara demi acara dilewati, selanjutnya diadakan dialog guna mencari jalan keluar yang terbaik untuk bersama sama memberantas kemaksiatan sehingga terhindar dari kesalah pahaman. Dalam dialog tersebut Kapolres juga menerima saran saran yang selanjutnya dipertimbangkan untuk meningkatkan tugas kepolisian yaitu sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat. Acara sarasehan berakhir dalam keadaan aman dan tertib pada pukul 11.30 wib.

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger