POLRES BANTUL LAKSANAKAN APEL GELAR PASUKAN DALAM RANGKA OPERASI LILIN PROGO 2014

Selasa, 23 Desember 20140 komentar



Dalam rangka Operasi Lilin Progo  2014, Polres Bantul melaksanakan apel gelar pasukan di Lapangan Paseban, Selasa, 23 Desember 2013 pukul 08.00 wib.

Apel gelar pasukan ini dipimpin oleh Kapolres Bantul, AKBP Surawan, SIK dan dihadiri oleh Bupati Bantul, Hj. Sri Suryawidati, Kepala Pengadilan Negeri Bantul, Siti Aisyah, SH, MH, Waka Polres Bantul, Kompol Andri Siswan Ansyah, SIK, para Pejabat Polres Bantul, dan para Kapolsek Jajaran. Peserta apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Lilin ini terdiri dari pasukan TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, Sat Pol PP Kab. Bantul, Dishub, PMI, Pramuka, organisasi kemasyarakatan serta para tamu undangan.

Dalam kesempatan apel tersebut, Kapolres Bantul secara simbolis menyematkan pita kepada perwakilan peserta apel yang menandai Operasi Lilin Progo 2014 dimulai.

Kapolres Bantul selanjutnya membacakan amanat Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman. Kapolri mengawali sambutannya dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan segala nikmat yang dikaruniakan kepada kita, sehingga dapat hadir di tempat ini untuk melaksanakan apel gelar pasukan operasi "lllln - 2014" dalam rangka pengamanan natal 2014 dan tahun baru 2015.

Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan secara serentak oleh jajaran Polda di seluruh wilayah Indonesia pada hari ini, merupakan salah satu tahapan manajerial penting dalam rangka melakukan pengecekan terhadap kesiapan akhir pelaksanaan operasi, baik pada aspek personel, materiil, sarana prasarana, serta perlengkapan pendukung lainnya, termasuk pelibatan TNI dan seluruh stakeholders terkait beserta mitra kamtibmas lainnya pada pengamanan Hari Raya Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dan perayaan pergantian tahun dengan aman, nyaman, tertib dan lancar.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Hari Raya Natal merupakan momentum religius yang diperingati setiap tahunnya oleh umat Kristiani di seluruh dunia, melalui pelaksanaan kegiatan ibadah keagamaan di gereja maupun tempat – tempat perayaan natal bersama lainnya. Demikian juga dengan tahun baru, sudah menjadi tradisi masyarakat untuk menyambut saat pergantian tahun dengan bermacam kegiatan yang penuh suka cita.

Perayaan kedua event tersebut, tentunya membawa dampak yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas masyarakat di pusat – pusat keramaian, seperti area perbelanjaan, tempat ibadah, serta sarana rekreasi. Kondisi tersebut juga menyebabkan terjadinya peningkatan arus dan mobilitas masyarakat yang menggunakan sarana transportasi baik darat, laut maupun udara. Hal ini akan berimplikasi terhadap munculnya berbagaigangguan kamtibmas dan permasalahan di bidang keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, gangguan kamtibmas yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia pada pelaksanaan Operasi “Lilin 2013” mengalami penurunan sebesar 39,2%, dari 3.150 kasus pada tahun 2012, menjadi 1.915 kasus pada tahun 2013. Kejahatan konvensional menonjol yang terjadi di masyarakat seperti curat, curas, curanmor dan anirat, juga mengalami penurunan sebesar 35,4%, dari 789 kasus pada tahun 2012 menjadi 510 kasus pada tahun 2013. Penurunan angka gangguan kamtibmas dan kejahatan tersebut mengindikasikan bahwa cara bertindak yang dilakukan oleh Polri dalam meredam potensi gangguan pada pelaksanaan Operasi Lilin tahun lalu cukup efektif yang ditandai dengan menurunnya angka kriminalitas, baik menjelang, pada saat, maupun setelah perayaan Natal dan Tahun Baru. Kerja keras disertai pengabdian yang tidak kenal lelah yang telah ditampilkan oleh seluruh anggota di lapangan dalam pelaksanaan operasi kemanusiaan ini patut memperoleh apresiasi. Saya berharap, capaian tersebut dapat semakin memacu semangat kita semua untuk terus menunjukkan kinerja terbaik dalam pelaksanaan operasi pada tahun ini, sehingga akan membuahkan hasil yang lebih optimal.

Selanjutnya perlu saya sampaikan, bahwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada pelaksanaan Operasi Lilin - 2013 mengalami penurunan sebesar 1,7%, dari 2.140 kejadian pada tahun 2012, menjadi 2.104 kejadian pada tahun 2013.

Namun kedepan kita perlu mengantisipasi secara lebih baik, karena jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan sebesar 17%, dari 459 orang pada tahun 2012, menjadi 538 orang pada tahun 2013. Fakta ini saya harapkan menjadi suatu bahan introspeksi, untuk lebih memaksimalkan berbagai upaya proaktif, guna memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya pengguna moda transportasi. Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain peningkatan pemberian himbauan kamtibmas melalui media cetak maupun elektronik, penggelaran personel dan penyediaan pos pengamanan pada titik – titik rawan kecelakaan lalu lintas dan rawan terjadinya kemacetan, serta pemberdayaan seluruh rest area agar dapat dimanfaatkan oleh para pengemudi kendaraan untuk beristirahat melepas lelah sejenak sebelum melanjutkan kembali perjalanannya.

Di samping itu, berbagai aksi anarkis, sabotase, konflik sosial dan terorisme meskipun mampu kita tangani dengan baik, namun beberapa masih terjadi dan mewarnai lembaran kamtibmas pada kurun waktu tahun 2014, saya perintahkan untuk tetap menjadi perhatian kita bersama. Tingkatkan deteksi dini dan deteksi aksi melalui penguatan fungsi intelijen, agar berbagai kerawanan yang mungkin terjadi dapat dicegah dan diantisipasi secara dini, sehingga kondusivitas kamtibmas akan tetap terjaga.

Dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat pada perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, Polri didukung satuan TNI dan seluruh instansi terkait serta mitra kamtibmas lainnya, menyelenggarakan operasi kepolisian, dengan sandi “Operasi Lilin – 2014” yang akan dilaksanakan selama 10 hari, sejak tanggal 24 Desember 2014 hingga tanggal 2 Januari 2015. Operasi ini mengedepankan tindakan preemtif dan preventif, yang didukung kegiatan deteksi dini serta penegakan hukum secara profesional dan proporsional.

Dalam implementasinya, sebanyak 80.560 personel Polri dan 19.581 personel TNI serta 65.196 personel dari instansi terkait lainnya, akan diterjunkan pada 1.767 pos pengamanan dan 603 pos pelayanan, serta memanfaatkan 895 unit CCTV pada berbagai wilayah di Indonesia untuk melaksanakan pengamanan tempat – tempat ibadah, pemukiman masyarakat, objek-objek wisata, jalur pergerakan orang dan barang, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, bandara, serta tempat - tempat keramaian lainnya, yang akan menjadi pusat perayaan Natal dan tahun baru.

Berdasarkan karakteristik kerawanan daerah dan intensitas kegiatan masyarakat, maka pelaksanaan Operasi Lilin - 2014 tahun ini menetapkan 12 Polda Prioritas I dan 19 Polda Prioritas II. Melalui pembagian daerah prioritas tersebut, diharapkan pelaksanaan operasi dapat berjalan secara lebih efektif, dengan tetap mengacu pada target yang telah ditetapkan, yaitu :

1. Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Natal dan Tahun Baru 2015, baik pada saat beribadah, bersilaturahim, berwisata maupun berbagai aktivitas lainnya;

2. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang akan bepergian, baik yang menggunakan sarana transportasi darat, laut / sungai / penyeberangan maupun udara.

3. Terjaminnya kelancaran dan keamanan distribusi BBM dan kebutuhan bahan pokok, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap harga dan ketersediaannya;

4. Terciptanya koordinasi dan sinergi yang baik dengan stakeholders terkait dan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi situasi darurat;

5. Terwujudnya sistem pendataan terhadap semua kejadian selama pelaksanaan operasi secara tepat, sehingga dapat dijadikan acuan untuk mengetahui capaian yang telah diraih berikut permasalahan yang harus segera diselesaikan.

Untuk melaksanakan tugas mulia dalam rangka mengamankan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 ini, terdapat beberapa penekanan yang perlu saya sampaikan kepada seluruh personel Polri di manapun berada :

1. Siapkan fisik dan mental dengan dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat;

2. Tunjukkan sikap dan tindakan yang humanis dan simpatik kepada masyarakat, sehingga akan semakin meneguhkan jati diri Polri sebagai sosok penolong, pelayan serta sahabat masyarakat;

3. Bangun kerjasama dengan TNI dan seluruh stakeholders terkait serta mitra kamtibmas lainnya. Hilangkan ego sektoral, arahkan semua tenaga, pikiran dan kemampuan untuk kepentingan masyarakat;

4. Optimalkan peran intelijen dan Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan, untuk dapat mengetahui setiap potensi kerawanan yang mungkin terjadi serta dinamika yang berkembang, agar dapat dilakukan langkah antisipasi secara dini demi mencegah timbulnya gangguan kamtibmas;

5. Lakukan peningkatan pengamanan terhadap wilayah – wilayah yang memiliki kerawanan tinggi untuk menjadi sasaran aksi terorisme, serta laksanakan penggelaran kekuatan personel secara maksimal pada titik – titik rawan kemacetan, kecelakaan dan kriminalitas;

6. Optimalkan fungsi pos pengamanan dan pos pelayanan, CCTV dan rest area yang ada, dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat;

7. Tingkatkan kesiapsiagaan dan ketanggapsegeraan, untuk mengantisipasi setiap kegiatan atau aksi dari kelompok masyarakat tertentu, yang dapat memicu terjadinya konflik sosial, seperti tawuran antar warga, penyebaran opini negatif yang bermuatan SARA, sweeping atau razia tempat hiburan, serta berbagai tindakan provokatif lainnya yang dapat mengganggu kondusivitas kamtibmas;

8. Hindari penyimpangan dan pelanggaran sekecil apapun, yang dapat merusak citra dan nama baik institusi. Hindari tindakan yang dapat menimbulkan kebencian dan berdampak pada menurunnya kepercayaan publik;

9. Kepada para Kasatwil, saya perintahkan untuk turun langsung ke lapangan dalam rangka melaksanakan pengawasan secara melekat, serta menentukan cara bertindak yang tepat secara teknis maupun taktis, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan.

Sebelum mengakhiri amanat ini, selaku pimpinan Polri, saya memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya Apel Gelar Pasukan Operasi “Lilin – 2014” pada hari ini. Selamat bertugas, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan  bimbingan, petunjuk dan perlindungan-Nya kepada kita sekalian, dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa, negara. Dan semoga semua yang telah kita lakukan, memperoleh nilai ibadah di hadapan Allah SWT. Amin.
Setelah apel gelar pasukan selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan pemusnahan ribuan botol minuman keras ( miras) di depan Kantor Bupati Bantul Oleh Muspida Kabupaten Bantul. Miras-miras tersebut merupakan hasil sitaan Sat Narkoba dan Polsek Jajaran Polres Bantul dalam operasi yang digelar beberapa waktu lalu.

Pemusnahan miras-miras ini sebagai upaya untuk menekan peredaran miras di wilayah Bantul. Miras-miras tersebut dimusnahkan dengan cara digiling dengan alat berat yang disaksikan oleh para hadirin.

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger