DIALOG LINTAS IMAN DI PURA JAGATNATHA BANGUNTOPO

Senin, 16 Maret 20150 komentar



Sabtu, 14 Maret 2015 pukul 19.00 - 21.30 WIB di Pura Jagatnatha Bangontopo Banguntapan Bantul telah berlangsung Dialog Lintas Iman Dalam Rangka Membangun Harmoni, Kesadaran Spiritual dan Budaya Nasional dengan Tema "Peran Tokoh dan Masyarakat Melalui Dialog Untuk Menciptakan Budaya Damai".

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Panitia Hari Raya Nyepi DIY Tahun Saka 1937 (2015 M) dengan penanggungjawab I Made Astra Tanaya (Ketua Umum), dihadiri sekitar 100 orang yaitu dari organisisasi LKIS, Institut Dian Interfidei, PMII, Jaringan lintas Agama DIY, Jaringan Gusdurian, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Gerakan Ahmadiyah, Pimpinan wanita Khatolik RI DIY.

Nara sumber yang hadir antara lain Khoirul Salim (Tokoh Agama Islam), l Ketut Tada (Tokoh Agama Budha), Pendeta Andrianto (Tokoh Agama Katholik), Romo Adrianto (Tokoh agama Kristen), Made Kuta Negara (Tokoh agama hindu) dan M Suki Rido (Moderator).

Pendeta Adrianto mengatakan antara lain:
a. Umat Hindu di Pura Jagatnatha sangat terbuka dengan umat lain yang berbeda agama b. Dialog akan sempurna apabila mengair dalam hati, rasa dan aksi
c. Dialog tidak hanya berupa verbal atau wacana tapi harus dilanjutkan dengan Dialog aksi untuk berkarya bersama.

I Ketut Tade (Tokoh Agama Budha) mengatakan antara lain :
a. Budha dan Hindu tidak ada perbedaan sejak jaman Majapahit
b. Dilingkungan hidup saya merasa damai karena kerukunan beragama sangat dihormati di lingkungan saya
c. Sebagai umat beragama harus menjaga spiritual agama dan menghidari pengkotak kotakan dalam kehidupan beragama
d. Untuk menciptakan kedamaian harus menjaga keharmonisan dalam kehidupan beragama.

Romo Adrianto (Tokoh agama Kristen) mengatakan antara lain :
a. Budaya damai tidak muncul secara alamiah tapi harus diupayakan
b. Tokoh agama dan masyarakat agar mengajak masyarakat untuk berpikir masa depan dan positip serta obyektif dan win win solution
c. Dialog adalah salah satu langkah menuju kehidupan damai.

Made Kuta Negara (Tokoh agama hindu) mengatakan antara lain :
a. Sebagai bangsa Indonesia dan Yogyakarta harus bersyukur dalam bangsa yang penuh keanekragaman, khususnya di yogyakarta tidak pernah terjadi kerusuan karena pondasi agama masyarakat sangat kuat
b. Damai harus dimulai dalam diri sendiri sebelum damai dalam masyarakat
c. Tujuan hidup adalah mengalahkan diri sendiri sehingga pertemenan sangat diperlukan dalam mengalahkan diri sendiri
d. Peran pimpinan sangat penting dalam memberikan contoh dalam kehidupan
e. Pemimpin di Indonesi Timur merupakan salah satu contoh yang baik karena setiap perayaan agama selalu dirayakan bersama.

Khoirul Salim (Tokoh Agama Islam/NU) mengatakan antara lain :
a. Hidup damai dimulai dengan hidup bertetangga yang tidak mudah apabila kita tidak mempunyai jiwa yang ikhlas dan tulus
b. Harapan saya umat Islam bisa bertetangga baik dengan umat agama Hindu.

Pendeta Bambang (tokoh agama Khatolik) mengatakan anatara lain :
a. Setiap agama mengajarkan ke Esaan, kesucian dan cinta kasih.\
b. Dialog diharapkan tidak sebatas formalitas tapi dihayati dengan sungguh sungguh dalam kehidupan sehari hari
c. Hindari provokasi yang mengatakan bahwa agama kita lebih baik dan lebih suci dan agama lain tidak mengajarkan Ke esaan dan kesucian.

Maulana Sohi Muhammad (Tokoh Jama'ah Ahmadiyah) mengatakan antara lain :
a.Sering kali kami mendapatkan pendzoliman dan penganiayaan dan sampai saat ini rumah saudara kami dirussak, tempat ibadah kita di segel tapi kita tidak membalas karena keyakinan kepada Allah bisa dilakukan dengan mengasihi sesama manusia dan alam sekitar
b. Cinta kepada Allah kita wujudkan cinta kepada sesama manusia, kita tidak membalas karena kita yakini bahwa yang menganiaya kita adalah umat bodoh yang tidak punya pengetahuan akan kecintaan kepada Allah dan sesama manusia.

Ida Bagus Krisna (Kemenag DIY) mengatakan anatara lain :
a. Semua agama selalu bicara tentang kedamaian, keharmonisan dan ketentraman hidup tapi secara realitas tidak sesederhana bisa dilakukan bisa dilihat banyaknya gesekan antar agama dan sesama pemeluk agama
b. Bicara agama pada tataran keyakinan apabila didialogkan pasti akan terjadi gesekan. Kehidupan kedamaian tidak bisa dilakukan secara teori tapi harus dilakukan dalam kehidupan sehari hari
c. Kehidupan kedamaian dan keharmonisan dalam memeluk agama harus selalu kita usahakan dan upayakan untuk mencapai tujuan.

Sutiyono (mantan Kakanwil Depag DIY) mengatakan antara lain :
a. Damai harus kita kuatkan dalam kehidupan berkeyakinan beragama
b. Damai susah diwujudkan karena disetiap agama apapun banyak perbedaan tetapi tetep harus diusahakan dan diupayakan.

Selama kegiatan berlangsung personil polsek Polsek Banguntapan melaksanakan pengamanan hingga acara berakhir dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Sek Banguntapan)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger