BEDAH BUKU MENATA YANG TERSERAK

Sabtu, 25 April 20150 komentar



Kapolsek Pajangan AKP Riwanta menghadiri acara bedah buku “Menata yang Terserak” yang ditulis oleh bapak Prof. Dr.Phil.H.M. Nur Kholis Setiawan, MA bertempat di Pondok Pesantren Al Imdad II dusun Kedung Guwosari Pajangan Kab. Bantul, Jumat, 24 April 2015 jam 09.30 Wib.

Selain Kapolsek pajangan Acara juga dihadiri oleh Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama RI, Prof. Dr. Nizar Ali Kakanwil Kementerian Agama DIY, Bpk. Sunarto, SH., MM Asisten Administrasi Umum mewakili Bupati Bantul, KH. Dr. Drs. Abdus Syakur, M. Ag Pimpinan dan Pengasuh Ponpes Al Imdad, Kabid. Pendidikan Madrasah Jambi, Ahmad Fauzi Kasi Sarpras Kemenag DIY, Dra. Sri Kayatun Camat Pajangan, para Pengawas Madrasah DIY, para Kepala Madrasah DIY dan ± 350 tamu undanan. Acara tersebut dimoderatori oleh Ibu Anita Setyawuni S.Pd, M.Pd

Bpk. Sunarto, SH., MM Asisten Administrasi Umum mewakili Bupati Bantul dalam sambutannya menharapkan dengan bedah buku ini nantinya para Kepala Madrasah pulang bisa membawa manfaat untuk kemajuan Kab. Bantul dan DI. Yogyakarta.

Moderator acara Ibu Anita Setyawuni S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA sesuai biodatanya berasal dari Kebumen dan Beliau mendapat gelar Profesor sebelum berusia 40 Tahun  serta pada usia 42 Tahun Beliau menjadi Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama RI.

Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA menyampaikan bahwa kegiatan bedah buku ini merupakan silaturokhim kita dan yang perlu diluruskan bukan untuk jualan buku. Ide menuangkan pikiran dalam buku ini “Akademisi di Pusaran Birokrasi Menata Yang terserak” diilhami oleh pengalamannya ketika menjabat di Litbang (Penelitian dan pengembangan) hingga menjadi Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama RI untuk membenahi Madrasah-Madrasah di Indonesia agar tidak tersangkut permasalahan Hukum.

Menurutnya ada 5 kunci permasalahan di Direktorat Madrasah. Pertama persoalan bansos (bantuan sosial) sangat krusial dan berpotensi menimbulkan masalah karena Madrasah di Indonesia 91 % adalah milik masyarakat dan 9 % milik Pemerintah, jumlah RA, MI, MTs dan MA di Indonesia 75.817 dari data 2014. Jumlah RA 27.215 seratus persen luar negeri, dari 23.113 MI hanya 1.686 yang negeri, dari 17.118 MTs hanya 1.437 yang negeri dan dari 7.919 MA hanya 759 yang negeri sehingga Direktorat Pendidikan Madrasah berurusan dengan mitra kerja berupa masyarakat.

Kemudian permasalahan PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Madrasah beserta sertifikasinya, guru Madrasah di Indoneisa berjumlah ± 1.115.000, 135 ribu sudah PNS, 814 ribu yang sudah mempunyai NUPTK (Nomor Unik PTK) untuk mendapat NRG (Nomor Registrasi Guru) dan 200 ribu lebih masih mengurus NUPTK. Kemudian permasalahan BOS, permasalahan sarana dan prasarana dan permalsahan antar Kelembagaan.

Ia menambahkan bahwa Pesantren yang mempunyai sekolah Madrasah adalah lembaga pendidikan yang unik dan tidak bisa menolak murid sehingga perlu diperhatikan untuk pembenahan.

Yang ada dibuku itu lebih banyak dari hati ke hati, bicara tentang kelembagaan, lintas Kementrian.  Ia mengatakan sentuhlah dengan hatinya sesuai cara-cara Kyai kemudian baru surat menyusul. Dengan komunikasi ala Pesantren kita sentuh hatinya sehingga saat ini dampaknya luar biasa. Permasalahan dana Ia berusaha mencarikan kepada instansi lain  dengan tidak menyalahi peraturan yang berlaku dalam bentuk kemitraan dengan Pemerintah daerah dan Provinsi seperti proyek pelaksanaan MAN IC (Insan Cendika) di 20 titik di Indonesia. 

Ia memohon agar disampaikan ke guru-guru madrsah bahwa pihaknya tidak kurang berargumentasi, diplomasi dan diaolog dengan Kementrian Keuangan tentang perubahan akun 521219, belanja Negara ini disesuaikan dengan kebutuhan dan alat bukti yang sudah diberikan oleh Madrasah.

Madrasah perlu dilatih untuk bikin rencana pelaksanaan, sudah belanja dengan bukti kuitansi, untuk honor dengan SK, bukti-buktinya ini diajukan ke Kemanag Provinsi untuk pencairannya. Usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan mulai dari bansos, PTK, BOS, Sarpras dan Kelembagaan sudah tertata sedemikian rupa maka mudah-mudahan apapun yang kita alami sekarang ini yang sangat penting untuk pengembangan Madrasah ke depan. Terakhir Ia mengajak untuk bersama-sama mengurusi Madrasah dengan Keikhlasan karena yakinlah ketika dalam berpartisipasi tersebut, kita melakukan amal Jariah untuk melahirkan kader-kader muslm Indonesia yang lebih baik.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab antara tamu undangan dengan Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, MA Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama RI, saran dan masukkan banyak disampaikan para penanya. Hingga berakhirnya  acara bedah buku tersebut situasi dalam keadaan aman kondusif dengan pengamanan oleh Personil Polsek Pajangan. (Sihumas Sek Pajangan)

Share this article :

Posting Komentar

 
Link : Humas Polri | Humas Polda DIY | Humas Polres Bantul
Copyright © 2011. Humas Polres Bantul - All Rights Reserved
Operator Blogspot : Aiptu Agus Suryanto Published by Humas Polres Bantul
Proudly powered by Blogger