Kegiatan ini merupakan bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026.
Penyuluhan tersebut menekankan pentingnya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Para siswa diajak untuk memahami aturan lalu lintas dan konsekuensi hukum dari pelanggaran yang dilakukan di jalan raya.
“Kami mengajak para siswa untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Hal ini dimulai dari diri sendiri, dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, menggunakan helm standar SNI, menghindari penggunaan knalpot brong, menghormati pengguna jalan lain, dan membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) setelah berusia 18 tahun,” kata Aiptu Sarnyoto.
Selain pemaparan materi, kegiatan juga diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, memungkinkan siswa untuk bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek keselamatan berlalu lintas.
Pihak sekolah menyambut positif inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak dini. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.
.jpg)
Posting Komentar